Jakarta, 10 Agustus 2022 – Kemandirian pangan nasional semakin menjadi kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, terlebih di tengah kondisi global yang dinamis akibat dampak perang Rusia – Ukraina. Oleh karena itu, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (KAFEGAMA) menginisiasi Business Case Competition (BCC) dengan tema Innovation and Sustainability in Agribusiness. Peran generasi muda dalam menciptakan inovasi di sektor agrobisnis dipercaya mampu meningkatkan produktivitas pangan nasional, yang saat ini masih minim keterlibatan milenial.
Setelah melakukan pembukaan pada Juni 2022 lalu, BCC 2022 telah melahirkan berbagai inovasi agrobisnis dari ratusan mahasiswa yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi yang hadir pada Grand Final BCC 2022 mengatakan bahwa selain untuk menstimulasi hadirnya inovasi di sektor agribisnis, kegiatan BCC 2022 juga mampu menjadi batu loncatan bagi generasi muda dalam mewujudkan mimpi mereka untuk membangun negeri yang lebih baik lagi. “Kompetisi BCC ini memberikan gambaran yg riil tentang tantangan bisnis di bidang agroindustri ke depan yang tidak mudah dan juga melihat ekonomi makro saat ini, sehingga diperlukan inovasi-inovasi baru dari para generasi muda sehingga Indonesia siap menghadapi tantangan ke depan. Membangun bangsa bukan hanya tugas kami, tapi ini adalah tugas kita bersama, untuk itu, saya berharap kita semua harus berkolaborasi untuk menguatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani serta menciptakan sustainable agribusiness dan memperkokoh perekonomian. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi millennials yang agile dan dapat beradaptasi disegala kondisi serta dapat memberikan manfaat bagi semua baik untuk PKT, mahasiswa serta Universitas.”
Berbagai inovasi yang diusulkan diantaranya, penerapan Carbon Capture Storage (CCS) untuk menekan jumlah emisi karbon yang timbul sebagai bentuk respon terhadap market shifting dan membentuk circular economy dari Institut Sepuluh November (ITS); gamifikasi online berbasis aplikasi yang mendorong pengguna untuk menurunkan emisi karbon dengan menanam pohon virtual saat pengguna terlibat dalam aktivitas pertanian yang dapat mengurangi emisi karbon, dari Universitas Gadjah Mada (UGM); dan konsep CCS yang perlu diimbangi dengan optimalisasi pemerintah secara konstitusi dan implementasi penggunaan energi bersih pada masyarakat secara berkelanjutan, guna tercapainya SDGs (good health & well being, clean energy, dan perubahan iklim) dari tim Universitas Indonesia (UI) .
Sementara itu, di level mahasiswa magister, tim UI menyampaikan inovasi berupa Top Management Commitment (TMC) untuk mengurangi emisi karbon, yang mengkaji cost structure, transisi bertahap ke energi yang terbarukan hingga circular economy sebagai peningkatan nilai tambah perusahaan. Selain itu, tim UGM yang menyampaikan inovasi dalam mengurangi emisi karbon berupa jangka pendek dengan menjalankan AFOLU (Agriculture, Forestry and Other Land Use) dan Pendanaan CCS sebagai solusi jangka panjang. Pemaparan inovasi pada Grand Final BCC 2022 ditutup oleh tim kedua dari UI dengan CCS sebagai strategi dekarbonisasi untuk jangka panjang dengan pertimbangan kebutuhan investasi yang besar dan perencanaan design yang matang.
Lebih lanjut, kegiatan Grand Final BCC 2022 juga mengajak anak muda untuk dapat berperan lebih aktif dalam pertanian nasional. Melalui tema Smart Farming to Improve Agricultural Productivity & Sustainability, BCC menghadirkan berbagai topik yang menjadi kunci produktivitas pertanian nasional, mulai dari regenerasi petani, hingga revolusi 4.0 industri pertanian. Andi Nur Alamsyah, Direkur Jenderal Perkebunan di Kementerian Pertanian yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, “Saat ini Indonesia secara mayoritas masih menggunakan teknologi dari revolusi industri terdahulu. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus fokus untuk mendorong pertanian Indonesia untuk memasuki era 4.0 agar mencapai pertumbuhan yang lebih optimal. Kami juga bangga dengan perkembangan sektor agraris Indonesia yang saat ini terus bergerak maju dengan hadirnya teknologi. Kedepannya, optimalisasi ini mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 30-50% dari penambahan tenaga kerja di tahun 2030,” pungkas Nur Alamsyah.
Sementara itu, Direktur Utama PT BNI Modal Ventura, Eddiwan Danusaputro yang turut hadir dalam momentum Grand Final BCC 2022 turut menunjukkan dorongannya dalam menyambut berbagai inovasi dari para mahasiswa yang diharapkan dapat membangun pengembangan agrobisnis Indonesia. “Kami melihat inovasi yang berasal dari para mahasiswa ini akan bermanfaat bagi para pelaku industri pertanian karena sering kali inovasi yang kreatif itu justru berasal dari luar organisasi, apalagi mahasiswa ini merupakan generasi muda yang memiliki pemikiran kritis. Oleh karena itu, kita perlu merangkul dengan adanya investasi yang besar untuk mendukung pengembangan dari inovasi tersebut. Harapannya ketika program ini selesai, akan muncul berbagai ide – ide luar biasa yang dapat diterapkan oleh PKT dalam membangun agribisnis yang mumpuni bagi bangsa ini,” pungkas Eddiwan.
Pada momentum puncak acara Grand Final BCC 2022 telah berhasil mencetak nama – nama mahasiswa yang menjadi pemenang pada ajang kompetisi kolaborasi PKT bersama dengan FEB UGM dan juga KAFEGAMA. Kompetisi ini diikuti oleh 118 Tim dari tingkat S1 dan 41 Tim dari tingkat S2 dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta Indonesia. Pada kategori tingkatan S1, BCC 2022 berhasil mencetak UGM sebagai juara 1, diikuti dengan UI sebagai juara 2, dan juara 3 dari ITS. Selanjutnya BCC 2022 juga mengumumkan pemenang pada kategori tingkatan S2 yang juara 1 berhasil diduduki oleh UGM, diikuti dengan posisi juara 2 dan 3 oleh UI dari 2 tim yang berbeda. Penghargaan juga diberikan kepada peserta yang mampu menyampaikan materi dengan baik dan lugas dalam kategori Best Speaker yang pada tingkatan S1 dinobatkan kepada Gery Neville (UGM) dan S2 kepada Nurindah Mayaningrum (UGM).