Radartuban.jawapos.com– Proses verifikasi administrasi (vermin) dukungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Tuban mengalami masalah. Pemicunya, data progres vermin yang di-upload melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) menghilang. Data yang terdelete tersebut mulai 30 Desember 2022 hingga 12 Januari lalu. Akibatnya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban harus kembali meng-input ulang data vermin.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Ketua KPUK Tuban Fatkul Iksan mengatakan, hilangnya data vermin dari Silon tersebut dipicu dari perbaikan aplikasi oleh KPU RI.
‘’Setelah perbaikan ternyata data-data yang sudah di-input jadi hilang. Setelahnya, kami langsung melakukan verifikasi lagi dan ini sudah mendapatkan 25 persen yang terverifikasi,’’ terangnya ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin (11/1) sekitar pukul 13.00.
Meski vermin hanya menyisakan satu hari dan terakhir Kamis (12/1), Fatkul, sapaannya optimistis bisa menyelesaikan. Apalagi, jumlah yang perlu diverifikasi hanya sedikit. Dari 15 bakal calon anggota DPD di Tuban hanya 1.824 dukungan yang perlu diverifikasi. Angka tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan vermin parpol pada Agustus-September 2022.
Fatkul menyebut dalam vermin parpol tersebut pihaknya harus bisa menyelesaikan 40 ribu dukungan yang perlu dilakukan verifikasi dalam satu malam. Dia menyampaikan, vermin pendukung sejumlah bakal calon anggota DPD di Tuban hampir selesai.
Salah satunya La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan 255 pendukung dan Aisyah Aleena Maheswari Novinda 471 pendukung.
‘’Seperti Pak La Nyalla ini verifikasinya sudah 90 persen,’’ ujarnya.
Karena itu, dengan vermin seribu lebih, Fatkul optimistis mampu menyelesaikan setelah dilembur semalam.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tuban Sunarso mengatakan, adanya trouble pada aplikasi Silon, membuat Tuban menjadi salah satu kabupaten yang belum tuntas melakukan verifikasi administrasi.
Mengacu data Bawaslu pada pukul 11.34, terang dia, verifikasi administrasi dukungan bakal calon anggota DPD di Tuban baru ter-input dua persen. Jumlah tersebut bukan karena lembaga penyelenggara pemilu di Bumi Ronggolawe tersebut tidak melakukan verifikasi, namun karena data hilang setelah melakukan input sebagai imbas gangguan aplikasi.
Sunarso juga menyebut pada Selasa (10/1), data yang terverifikasi sudah 17 persen.
‘’Kami sudah mendatangi KPUK untuk melakukan konfirmasi,’’ ujarnya. (fud/ds)