27 C
Tuban
Friday, 11 April 2025
spot_img
spot_img

Endapan Lumpur Akibat Banjir Bandang Ganggu Aktivitas Belajar-Mengajar

TUBAN, Radar Tuban Sehari kemarin (11/3), murid dan pendidik SDN Padasan dan SDN Wolutengah, keduanya di Kecamatan Kerek tak bisa menggelar aktivitas belajar-mengajar secara optimal.

Pemicunya, bencana banjir yang menerjang wilayah setempat pada Kamis (10/3) sore hingga malam meninggalkan lumpur tebal di seluruh ruang di sekolahnya.

Mendengar informasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Tuban Joko Prijono langsung menurunkan stafnya ke lokasi kejadian.

”Untuk memonitor apa yang dibutuhkan dua lembaga pendidikan tersebut,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban.

Berdasarkan pantauan stafnya di lapangan, terang Joko sapaannya, tidak ada sarana—prasarana pendidikan yang mengalami kerusakan berat.

Pejabat asal Trenggalek ini mengatakan, terganggunya aktivitas dua lembaga pendidikan di Kecamatan Kerek tersebut dipicu endapan lumpur dan basahnya beberapa buku-buku pelajaran.

Baca Juga :  Lima Desa di Kerek Diterjang Banjir Bandang, Satu Mobil Terseret Banjir

”Semua kerusakan sudah didata untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Kepala Desa Wolutengah Darsan mengatakan, kerusakan yang dialami SDN Wolutengah tidak terlalu parah. Hanya pagar sekolah yang hendak roboh akibat pondasinya dikoyak arus air. Dia berharap kerusakan tersebut mendapat atensi dari instansi terkait.

Darsan mengungkapkan, genangan air di SDN Wolutengah setinggi kurang lebih satu setengah meter. Pemicunya, posisi lantai sekolah ini lebih rendah dari jalan desa.

”Dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa, buku-buku dan perabot pembelajaran mengalami kerusakan,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Tuban Nur Khamid mengatakan, instansinya bisa membantu problem buku-buku yang basah tersebut. Teknisnya, dua SDN tersebut mengajukan kerja sama kepada institusinya.

Baca Juga :  Tiga Bulan Panitia Pilkades Belum Terima Honor

Begitu kerja sama diteken, diperpusip langsung meminjamkan sekitar 100 buku kepada dua SDN yang membutuhkan tersebut. Jangka waktunya satu bulan.

”Seumpama hendak diperpanjang bisa. Nanti dikomunikasikan saja,” ujarnya.

Kepala Bidang Perpustakaan Disperpusip Tuban Susi Sulastri menambahkan, alternatif lain, para murid SDN Padasan dan Wolutengah sering-sering diajak berkunjung ke Perpustakaan Kerek.

Itu merupakan opsi yang lebih dekat dan efisien. Sebab, koleksi buku di perpustakaan tersebut amat paralel dengan kebutuhan anak-anak usia sekolah dasar.

”Pinjam di situ, bisa dibawa pulang untuk belajar di mana pun,” tuturnya.(sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban Sehari kemarin (11/3), murid dan pendidik SDN Padasan dan SDN Wolutengah, keduanya di Kecamatan Kerek tak bisa menggelar aktivitas belajar-mengajar secara optimal.

Pemicunya, bencana banjir yang menerjang wilayah setempat pada Kamis (10/3) sore hingga malam meninggalkan lumpur tebal di seluruh ruang di sekolahnya.

Mendengar informasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Tuban Joko Prijono langsung menurunkan stafnya ke lokasi kejadian.

”Untuk memonitor apa yang dibutuhkan dua lembaga pendidikan tersebut,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban.

Berdasarkan pantauan stafnya di lapangan, terang Joko sapaannya, tidak ada sarana—prasarana pendidikan yang mengalami kerusakan berat.

- Advertisement -

Pejabat asal Trenggalek ini mengatakan, terganggunya aktivitas dua lembaga pendidikan di Kecamatan Kerek tersebut dipicu endapan lumpur dan basahnya beberapa buku-buku pelajaran.

Baca Juga :  Jemaah Tiba di Tanah Air Minggu Ini, Lokasi Penjemputan Terpusat di Kompi C

”Semua kerusakan sudah didata untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Kepala Desa Wolutengah Darsan mengatakan, kerusakan yang dialami SDN Wolutengah tidak terlalu parah. Hanya pagar sekolah yang hendak roboh akibat pondasinya dikoyak arus air. Dia berharap kerusakan tersebut mendapat atensi dari instansi terkait.

Darsan mengungkapkan, genangan air di SDN Wolutengah setinggi kurang lebih satu setengah meter. Pemicunya, posisi lantai sekolah ini lebih rendah dari jalan desa.

”Dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa, buku-buku dan perabot pembelajaran mengalami kerusakan,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Tuban Nur Khamid mengatakan, instansinya bisa membantu problem buku-buku yang basah tersebut. Teknisnya, dua SDN tersebut mengajukan kerja sama kepada institusinya.

Baca Juga :  Penyaluran Beras BPNTD Tahun Ini Mundur Dua Bulan, Ini Pemicunya

Begitu kerja sama diteken, diperpusip langsung meminjamkan sekitar 100 buku kepada dua SDN yang membutuhkan tersebut. Jangka waktunya satu bulan.

”Seumpama hendak diperpanjang bisa. Nanti dikomunikasikan saja,” ujarnya.

Kepala Bidang Perpustakaan Disperpusip Tuban Susi Sulastri menambahkan, alternatif lain, para murid SDN Padasan dan Wolutengah sering-sering diajak berkunjung ke Perpustakaan Kerek.

Itu merupakan opsi yang lebih dekat dan efisien. Sebab, koleksi buku di perpustakaan tersebut amat paralel dengan kebutuhan anak-anak usia sekolah dasar.

”Pinjam di situ, bisa dibawa pulang untuk belajar di mana pun,” tuturnya.(sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img