Radartuban.jawapos.com – Kualitas pembangunan Jalan Al Falah dari pertigaan Desa Kembangbilo hingga perempatan Desa Sugiharjo patut dipertanyakan. Betapa tidak, peningkatan sekaligus pelebaran jalan yang dikerjakan CV Weekesopo dengan anggaran Rp 1,8 miliar tersebut baru rampung akhir Desember 2022.
Belum genap empat bulan berlalu, banyak aspal mengelupas dan memicu lubang bertebaran.
Pantauan Jawa Pos Radar Tuban di sepanjang jalan tersebut, Senin (10/4), banyak lubang jalan yang terisi air. Terutama pada sambungan badan jalan awal dengan tambahan ruang pelebaran.
Kualitas jalan dari ujung timur Jalan Al Falah hingga pertigaan Desa Kembangbilo dan pertigaan Desa Kembangbilo hingga perempatan Desa Sugiharjo juga terlihat mencolok. Ruas jalan yang disebut pertama jauh lebih bagus. Terbukti, meski dikerjakan lebih awal, sekitar 2021 tidak terlihat lubang di sepanjang jalan tersebut.
Berbeda dengan jalan sepanjang pertigaan Desa Kembangbilo hingga perempatan Desa Sugiharjo. Sepanjang jalan tersebut banyak lubang.
Sesaat setelah wartawan koran ini konfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, serta Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Senin (10/4), kemarin lubang jalan langsung ditambal.
Kepala DPUPR PRKP Tuban Agung Supriyadi mengatakan, terkait kerusakan jalan tersebut pihaknya segera melakukan pengecekan lapangan. Kalau proyek tersebut dikerjakan pada P-APBD 2022, maka perbaikannya masih menjadi tanggung jawab rekanan. Itu karena masih masa pemeliharaan.
Sebaliknya, kalau masa pemeliharaan selama enam bulan sudah habis, maka perbaikan dilakukan teman-teman UPTD melalui dana swakelola pemeliharaan rutin.
Selain pengecekan, pihaknya juga akan mencari penyebabnya jalan yang baru diperbaiki dan masih seumur jagung itu mengalami kerusakan.