Untuk kelengkapan gedung?
Masih dihitung berapa AC dan fan yang dipakai. Semua diperhatikan. Kalau satu yang menginap sakit, semua tertular.
Untuk perbaikan besar?
Toilet kan sudah lama tidak diperbaiki, nanti kita perbaiki, sehingga berstandar internasional. Bandingkan dengan toiler airport yang jauh lebih bagus. Toilet laki-laki dan perempuan juga masih jadi satu. Dicampur juga dengan kamar mandi. Seharusnya dipisahkan.
Kapan perbaikan toilet diagendakan?
Ini sudah didesain. Nanti yang masih bagus dipertahankan dan yang rusak diperbarui. Selain yang sudah ada, kita bangun baru di belakang gedung empat lantai, sehingga yang menginap di gedung empat lantai bisa langsung ke toilet dan kamar mandi.
Untuk pembenahan lain?
Tempat tidur kan masih ditaruh di lantai, sehingga orang tua kalau mau berdiri saja susah dan harus ada yang narik. Berbeda dengan orang muda. Nanti tempat tidur kita standarkan, dipan dikasih matras.
Matras sekarang juga dikeluhkan terlalu empuk, sehingga kalau dipakai tidur ambles. Bangun tidur, punggung dan bahu sakit. Orang tua tidak bisa pakai matras ambles seperti ini. Mereka minta yang keras. Kita perbaiki semua.
Dapur juga harus higienis. Karena untuk umum.
Bagaimana dengan patung Dewa Kwan Kong setinggi 30 meter yang ambruk pada 16 April 2020, apa ada rencana dibangun kembali?
Menunggu police line dicabut dulu, baru diajukan izin biar tidak diprotes.
Bagaimana kelangsungan kelenteng ke depan?
Yayasannya kan sudah mati. Kita urus dulu ke Kemenkumham. Ini masih belum selesai. Setelah yayasan disahkan dan kelenteng ditata bagus, baru diserahkan ke orang Tuban.
Selama bisa mengelola dan tidak ribut, kita serahkan. Kalau masih ribut dan tidak akur, kita kunci (umat Tuban tidak dilibatkan, Red) lagi!
Kapan kelenteng diserahkan kepada orang Tuban?
Kalau tidak salah 2024. Itu bisa diperpanjang kalau belum selesai, masih ribut dan tarung lagi.