Sementara di Kecamatan Jatipurno, longsor melanda lima titik. Talut Desa Kopen dengan panjang 10 meter dan tinggi 5 meter ambrol. Akibatnya jalan utama Girimarto-Jatipurno sempat tertutup material longsoran dan jalan tidak bisa dilewati kendaraan. Sejumlah rumah juga tertimpa longsor. Termasuk SMP N 1 Jatipurno. Talut dengan tinggi 5 meter dan panjang 30 meter ambrol menimpa teras ruang kelas.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Kerugian masih dihitung DPU. Kemungkinan sampai ratusan juta karena kejadian tersebar di berbagai tempat, baik yang milik pemerintah dan masyarakat. Tim gabungan sudah terjun ke lapangan. Logistik juga sudah dikirim,” papar Teguh.
Sementara di Karanganyar, longsor melanda 13 titik di tiga kecamatan. Yakni, Jatiyoso, Jatipuro, dan Jumapolo. Warga sempat mengungsi setelah rumahnya tertimpa longsor. Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan di tiga wilayah itu juga sempat tertutup tanah.
“Total ada sekitar 13 titik longsor di tiga wilayah itu. Tidak hanya berdampak pada rumah warga, tetapi juga berdampak ke akses warga,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar Bagoes Darmadi.
BPBD juga telah menerjunkan tim gabungan untuk membersihkan material longsor di lokasi terdampak bencana.
“Kami hanya mendata saja dan mitigasi agar tidak ada lagi kejadian longsor lagi. Kalau untuk perbaikan, kami akan konsultasikan dengan bupati dan dinas terkait. Khususnya untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak akibat longsor kemarin,” tegasnya.
Longsor juga menyebabkan akses Jalan Madu Simo-Klego, tepatnya di Desa Tanjung tertutup tanah. Hampir separo badan jalan ambles. Sehingga dinas terkait bersama Satlantas Polres Boyolali menyiapkan alternatif jalur melalui simpang empat Tlundan. (jpg)
Sementara di Kecamatan Jatipurno, longsor melanda lima titik. Talut Desa Kopen dengan panjang 10 meter dan tinggi 5 meter ambrol. Akibatnya jalan utama Girimarto-Jatipurno sempat tertutup material longsoran dan jalan tidak bisa dilewati kendaraan. Sejumlah rumah juga tertimpa longsor. Termasuk SMP N 1 Jatipurno. Talut dengan tinggi 5 meter dan panjang 30 meter ambrol menimpa teras ruang kelas.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Kerugian masih dihitung DPU. Kemungkinan sampai ratusan juta karena kejadian tersebar di berbagai tempat, baik yang milik pemerintah dan masyarakat. Tim gabungan sudah terjun ke lapangan. Logistik juga sudah dikirim,” papar Teguh.
Sementara di Karanganyar, longsor melanda 13 titik di tiga kecamatan. Yakni, Jatiyoso, Jatipuro, dan Jumapolo. Warga sempat mengungsi setelah rumahnya tertimpa longsor. Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan di tiga wilayah itu juga sempat tertutup tanah.
“Total ada sekitar 13 titik longsor di tiga wilayah itu. Tidak hanya berdampak pada rumah warga, tetapi juga berdampak ke akses warga,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar Bagoes Darmadi.
BPBD juga telah menerjunkan tim gabungan untuk membersihkan material longsor di lokasi terdampak bencana.
“Kami hanya mendata saja dan mitigasi agar tidak ada lagi kejadian longsor lagi. Kalau untuk perbaikan, kami akan konsultasikan dengan bupati dan dinas terkait. Khususnya untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak akibat longsor kemarin,” tegasnya.
- Advertisement -
Longsor juga menyebabkan akses Jalan Madu Simo-Klego, tepatnya di Desa Tanjung tertutup tanah. Hampir separo badan jalan ambles. Sehingga dinas terkait bersama Satlantas Polres Boyolali menyiapkan alternatif jalur melalui simpang empat Tlundan. (jpg)