TUBAN, Radar Tuban – Untuk kali pertama, Mei mendatang Tuban terlibat secara de facto dalam kegiatan Forum Drawing Indonesia (FDI). Forum yang pertama muncul di Jogjakarta 2018 tersebut merupakan ajang pertemuan komunitas perupa se-Nusantara untuk meningkatkan gairah berkarya. Sekaligus, menggagas 2 Mei sebagai Hari Menggambar Nasional dan bulan Mei sebagai Bulan Menggambar Nasional.
Koordinator perupa Tuban Muchammad Nahrusoddiq menyampaikan, 2022 menjadi tahun istimewa bagi Tuban. Itu karena tidak semua daerah menjadi jujukan FDI. Di Provinsi Jawa Timuri, FDI berlokasi di tiga tempat saja; Tuban, Surabaya, dan Pasuruan.
Dalam event bergengsi yang diagendakan pada 14—31 Mei tersebut tak kurang dari 240 komunitas yang terlibat se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, 10 komunitas di antaranya dari Bumi Ronggolawe.
‘’Deklarasi secara nasional 14 Mei besok melalui streaming. Dimulai pukul 15.00,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Pria yang akrab disapa Nahrus itu mengemukakan, di Kota Kambang Putih acara tersebut terpusat di dua titik. Yakni, satu titik di Kecamatan Jatirogo dan di Kecamatan Tuban.
Pria asal Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan ini melanjutkan, dipilihnya Tuban sebagai penyelenggara FDI menunjukkan kabupaten di pesisir Laut Jawa ini memiliki potensi yang bagus dalam berkarya seni rupa. Terlebih, di Tuban cukup banyak perupa muda yang karyanya bagus. Selain itu, karya mereka memiliki ciri khas.
”Dengan FDI, para perupa yang tergabung dalam komunitas akan makin akrab satu sama lain,” ujar sarjana seni alumni Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya itu.
Lebih lanjut Nahrus mengemukakan, tidak hanya dunia kerja saja yang membutuhkan relasi atau jaringan. Kesenian juga membutuhkan relasi.
Namun, dia terang-terangan mengatakan, jika banyak relasi, tapi gairah berkarya seninya rendah, itu sebuah kefatalan.
”Relasi hanyalah media. Sedangkan yang paling pokok dan harus dimiliki seniman adalah gairah atau rangsangan berkarya,” ujar pria yang juga pemilik Sanggar Rumah Persinggahan itu. (sab/ds)