28.9 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi selama Weekend

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Meski sudah memasuki kemarau, hujan diperkiraan masih turun. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban memperkirakan Sabtu (13/8) hari ini dan besok akan turun hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, potensi fenemona hidrometeorologi masih terjadi karena saat ini sedang berlangsung pertemuan gelombang atmosfer Kelvin dan Rosby di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban. ‘’Interaksi dua gelombang atmosfer itu memunculkan awan konvektif pemicu hujan di akhir pekan ini,’’ ujarnya kemarin (12/8).
Interaksi dua gelombang itu, kata Zem sapaannya, diperparah dengan  konvergensi suhu atmosfer dan La Nina lemah. Potensi terjadinya kilatan petir saat turun hujan, kata dia, disebabkan pembentukan awan Columbusnimbus yang intens.

Baca Juga :  Kemarau Dimulai Awal Ramadan

Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini melanjutkan, karena fenomena metrohidrologis ini terjadi saat weekend atau akhir pekan, masyarakat diimbau untuk waspada. Utamanya yang berwisata air terjun, sungai, dan pantai.

Zem tidak berharap malapetaka terjadi akibat wisatawan di objek wisata air tersebut kurang siaga dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Sebab, bagaimanapun juga jika fenomena alam tersebut terjadi, wisata air terjun, sungai, dan pantai merupakan tempat yang cukup berisiko. ‘’Ada potensi banjir bandang air sungai atau air terjun. Sedangkan di pantai, kilat lebih leluasa menyambar,’’ tuturnya.
Selain potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Zem mengingatkan sampai saat ini fenomena udara dingin atau bedhidhing tiap malam hingga pagi masih terjadi.

Baca Juga :  Extra Effort Pengendalian Inflasi di Seluruh Daerah

Hawa dingin tersebut seperti ekspos BMKG sebelumnya dipicu karena Bumi Ronggolawe dilewati angin monsun dari Benua Australia (belahan bumi selatan) menuju Benua Asia  (belahan bumi utara) selama tiga pekan terakhir. Suhu udara diperkirakan mencapai sekitar 22—23 derajat Celcius. (sab/ds)

Radartuban.jawapos.com – Meski sudah memasuki kemarau, hujan diperkiraan masih turun. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban memperkirakan Sabtu (13/8) hari ini dan besok akan turun hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, potensi fenemona hidrometeorologi masih terjadi karena saat ini sedang berlangsung pertemuan gelombang atmosfer Kelvin dan Rosby di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban. ‘’Interaksi dua gelombang atmosfer itu memunculkan awan konvektif pemicu hujan di akhir pekan ini,’’ ujarnya kemarin (12/8).
Interaksi dua gelombang itu, kata Zem sapaannya, diperparah dengan  konvergensi suhu atmosfer dan La Nina lemah. Potensi terjadinya kilatan petir saat turun hujan, kata dia, disebabkan pembentukan awan Columbusnimbus yang intens.

Baca Juga :  Mudik Belum Vaksinasi Lengkap, Langsung Divaksin di Posko

Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini melanjutkan, karena fenomena metrohidrologis ini terjadi saat weekend atau akhir pekan, masyarakat diimbau untuk waspada. Utamanya yang berwisata air terjun, sungai, dan pantai.

Zem tidak berharap malapetaka terjadi akibat wisatawan di objek wisata air tersebut kurang siaga dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Sebab, bagaimanapun juga jika fenomena alam tersebut terjadi, wisata air terjun, sungai, dan pantai merupakan tempat yang cukup berisiko. ‘’Ada potensi banjir bandang air sungai atau air terjun. Sedangkan di pantai, kilat lebih leluasa menyambar,’’ tuturnya.
Selain potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Zem mengingatkan sampai saat ini fenomena udara dingin atau bedhidhing tiap malam hingga pagi masih terjadi.

Baca Juga :  Korban Jiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Menjadi 21 orang

Hawa dingin tersebut seperti ekspos BMKG sebelumnya dipicu karena Bumi Ronggolawe dilewati angin monsun dari Benua Australia (belahan bumi selatan) menuju Benua Asia  (belahan bumi utara) selama tiga pekan terakhir. Suhu udara diperkirakan mencapai sekitar 22—23 derajat Celcius. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img