Radartuban.jawapos.com – Meski sudah memasuki kemarau, hujan diperkiraan masih turun. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban memperkirakan Sabtu (13/8) hari ini dan besok akan turun hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, potensi fenemona hidrometeorologi masih terjadi karena saat ini sedang berlangsung pertemuan gelombang atmosfer Kelvin dan Rosby di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban. ‘’Interaksi dua gelombang atmosfer itu memunculkan awan konvektif pemicu hujan di akhir pekan ini,’’ ujarnya kemarin (12/8).
Interaksi dua gelombang itu, kata Zem sapaannya, diperparah dengan konvergensi suhu atmosfer dan La Nina lemah. Potensi terjadinya kilatan petir saat turun hujan, kata dia, disebabkan pembentukan awan Columbusnimbus yang intens.
Mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini melanjutkan, karena fenomena metrohidrologis ini terjadi saat weekend atau akhir pekan, masyarakat diimbau untuk waspada. Utamanya yang berwisata air terjun, sungai, dan pantai.
Zem tidak berharap malapetaka terjadi akibat wisatawan di objek wisata air tersebut kurang siaga dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Sebab, bagaimanapun juga jika fenomena alam tersebut terjadi, wisata air terjun, sungai, dan pantai merupakan tempat yang cukup berisiko. ‘’Ada potensi banjir bandang air sungai atau air terjun. Sedangkan di pantai, kilat lebih leluasa menyambar,’’ tuturnya.
Selain potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, Zem mengingatkan sampai saat ini fenomena udara dingin atau bedhidhing tiap malam hingga pagi masih terjadi.
Hawa dingin tersebut seperti ekspos BMKG sebelumnya dipicu karena Bumi Ronggolawe dilewati angin monsun dari Benua Australia (belahan bumi selatan) menuju Benua Asia (belahan bumi utara) selama tiga pekan terakhir. Suhu udara diperkirakan mencapai sekitar 22—23 derajat Celcius. (sab/ds)