30.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

PSHT dan PN Berencana Dirikan Tugu Perdamaian

spot_img

Radartuban.jawapos.com –  Konflik oknum pesilat yang tergabung dalam Pagar Nusa (PN) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Tuban di Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan yang terjadi sejak Sabtu (6/8), diharapkan segera mereda. Itu setelah kedua organisasi pencak silat tersebut sepakat memonumentalkan perdamaian keduanya dengan membangun tugu perdamaian di Kedungjambe.

Tugu tersebut nantinya berisi seluruh organisasi di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Konsekuensinya, tugu PN di desa setempat dirobohkan.

Belakangan beredar kabar bahwa perobohan tugu PN tersebut atas tuntutan PSHT. Menanggapi kabar tersebut, Ketua PSHT Cabang Tuban Lamidi menegaskan, dirobohkannya tugu PN tersebut bukan atas tekanan pihaknya. ‘’Tapi kesepakatan bersama,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (12/8).

Baca Juga :  Resahkan Pengguna Jalan, Pengamen Badut Dirazia

Pria kelahiran Ngawi ini mengatakan, kesepakatan bersama tersebut diteken pimpinan cabang PSHT, PN, organisasi-organisasi pencak silat lain yang tergabung dalam IPSI, serta para petinggi Polres Tuban. Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung di Polsek Singgahan, Senin (8/8).

Berkaca dari kesepakatan tersebut, Lamidi menyesalkan kabar yang memojokkan organisasinya. Dia berharap kabar yang menggiring opini tersebut tidak terjadi lagi.

”Saat ini, baik PSHT maupun PN sudah benar-benar damai. Konflik yang berujung proses hukum sudah diterima kedua pihak. Sudah klir. PSHT maupun PN mengawal proses hukum tersebut dengan kepala dingin,’’ imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden pelemparan batu bermula saat para pendekar PSHT mengawal rombongan pesilat dari Bojonegoro yang perjalanan pulang setelah mengikuti tradisi Suroan di Singgahan. Setibanya di sekitar Jembatan Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, tiba-tiba terjadi lemparan banyak batu dari tepi jalan. Akibat lemparan batu tersebut, S, inisial seorang pesilat jatuh terkapar dengan luka parah di mata kanan.

Baca Juga :  Ribuan Warga PSHT Geruduk Kedungjambe, Tuntut Tindak Adil Pelaku Pelemparan

Pendekar lain yang mengawal rombongan langsung mengamankan satu terduga pelaku yang sembunyi di semak-semak. Pelaku ini dibawa ke Polsek Singgahan dan selanjutnya diserahkan ke Satreskrim Polres Tuban.

Dampak dari pelemparan tersebut, ribuan pendekar PSHT menggeruduk Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan pada Minggu (7/8). Mereka menuntut polisi bertindak tegas terhadap ulah oknum perguruan pencak silat tersebut. (sab/ds)

Radartuban.jawapos.com –  Konflik oknum pesilat yang tergabung dalam Pagar Nusa (PN) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Tuban di Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan yang terjadi sejak Sabtu (6/8), diharapkan segera mereda. Itu setelah kedua organisasi pencak silat tersebut sepakat memonumentalkan perdamaian keduanya dengan membangun tugu perdamaian di Kedungjambe.

Tugu tersebut nantinya berisi seluruh organisasi di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Konsekuensinya, tugu PN di desa setempat dirobohkan.

Belakangan beredar kabar bahwa perobohan tugu PN tersebut atas tuntutan PSHT. Menanggapi kabar tersebut, Ketua PSHT Cabang Tuban Lamidi menegaskan, dirobohkannya tugu PN tersebut bukan atas tekanan pihaknya. ‘’Tapi kesepakatan bersama,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (12/8).

Baca Juga :  Ancaman Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau Tak Melaut Lima Hari

Pria kelahiran Ngawi ini mengatakan, kesepakatan bersama tersebut diteken pimpinan cabang PSHT, PN, organisasi-organisasi pencak silat lain yang tergabung dalam IPSI, serta para petinggi Polres Tuban. Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung di Polsek Singgahan, Senin (8/8).

Berkaca dari kesepakatan tersebut, Lamidi menyesalkan kabar yang memojokkan organisasinya. Dia berharap kabar yang menggiring opini tersebut tidak terjadi lagi.

- Advertisement -

”Saat ini, baik PSHT maupun PN sudah benar-benar damai. Konflik yang berujung proses hukum sudah diterima kedua pihak. Sudah klir. PSHT maupun PN mengawal proses hukum tersebut dengan kepala dingin,’’ imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden pelemparan batu bermula saat para pendekar PSHT mengawal rombongan pesilat dari Bojonegoro yang perjalanan pulang setelah mengikuti tradisi Suroan di Singgahan. Setibanya di sekitar Jembatan Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, tiba-tiba terjadi lemparan banyak batu dari tepi jalan. Akibat lemparan batu tersebut, S, inisial seorang pesilat jatuh terkapar dengan luka parah di mata kanan.

Baca Juga :  Kecelakaan Tunggal Bus Handoyo Diduga karena Sopir Hilang Kendali

Pendekar lain yang mengawal rombongan langsung mengamankan satu terduga pelaku yang sembunyi di semak-semak. Pelaku ini dibawa ke Polsek Singgahan dan selanjutnya diserahkan ke Satreskrim Polres Tuban.

Dampak dari pelemparan tersebut, ribuan pendekar PSHT menggeruduk Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan pada Minggu (7/8). Mereka menuntut polisi bertindak tegas terhadap ulah oknum perguruan pencak silat tersebut. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img