Radartuban.jawapos.com – Angka pemilih pada Pemilu 2024 nanti diprediksi mengalami kenaikan sekitar 37 ribu jiwa. Berdasar hitungan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban, angka tersebut hanya mengalami kenaikan sekitar empat persen dari jumlah pada Pemilu 2020 lalu.
Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPUK Tuban Moh. Nurokhib mengatakan, proyeksi kenaikan angka pemilih itu dihitung berdasarkan potensi kenaikan jumlah pemilih setiap tahun. Minimal hanya bertambah satu persen dari jumlah pemilihan terakhir, yakni pada pemilihan bupati (pilbup) 2020 lalu sebanyak 942.519 jiwa.
Rentang waktu selama empat tahun tersebut, maka asumsinya ada kenaikan sekitar empat persen jumlah pemilih pada Pemilu 2024 nanti.
‘’Hitungannya, ada kenaikan jumlah pemilih sampai 37.700 orang atau menjadi 980.219 orang,’’ jelasnya.
Menurut Rokhib, kenaikan itu mengacu pada data pencatatan sipil, yakni penduduk yang memiliki hak pilih sebelumnya dan yang akan berusia di atas 17 tahun saat pemilu berlangsung pada 14 Februari 2024 nanti.
‘’Sehingga pemilih pada 2024 nanti bakal didominasi milenial,’’ ujarnya.
Selain pemilih pemula dari kalangan pelajar, nanti juga akan bertambah pemilih pemula dari TNI-Polri yang memasuki masa pensiun pada 2024 nanti. Juga dari penduduk masuk dari kota lain.
‘’Meski angkanya tidak pasti, tapi itu bisa menjadi salah satu hitungan kami,’’ katanya.
Namun demikian, komisioner alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (Stitma) ini belum bisa menyampaikan angka pastinya.
‘’Perlu dilakukan pemuktahiran data pemilih terlebih dahulu. Pada tahap awal ini akan dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit),’’ tandasnya.
Menuju tahap coklit tersebut, pada 14 Oktober nanti data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dari Kemendagri akan mulai diberikan kepada KPU RI. Selanjutnya, data tersebut akan menjadi data awal untuk melakukan coklit.
‘’Saat ini kami masih menunggu peraturan KPU baru tentang penjabaran pelaksanaan coklit,’’ pungkasnya. (fud/tok)