TUBAN – Proses pendistribusian logistik pemilu menuju Dusun Dermalang, Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Selasa (13/2) cukup menegangkan.
Untuk sampai di lokasi terpencil itu harus melalui jalan yang penuh lubang dan berlumpur.
Dari titik Desa Mlangi, dibutuhkan waktu lebih kurang 30 menit untuk sampai ke lokasi tujuan.
Saking parahnya kondisi jalan yang dilalui, beberapa kali motor petugas yang membawa logistik masuk ke dalam jalan berlubang yang penuh lumpur.
Motor yang dipakai pun bukan motor biasa.
Melainkan motor rengkek—yang sudah biasa “bertempur” di jalanan yang penuh lubang.
Ketua KPPS TPS 13 Desa Mlangi, Amalin mengatakan, meski kondisi jalan ke Dusun Dermalang masih sangat buruk.
Namun, kondisi tersebut masih mendingan dibanding beberapa tahun lalu.
‘’Kalau dulu, malah tidak bisa dilewati, sehingga terpaksa naik perahu,’’ ujarnya.
Karena kondisi yang sangat sulit itulah, panitia pemungutan suara (PPS) di Dusun Mlangi meminta kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Tuban agar khusus TPS di Dusun Mlangi dikirim H-1 coblosan.
Sebab, jika dikirim pada hari H sangat tidak memungkinkan bisa sampai tepat waktu.
‘’Jika dikirim besok (hari ini, Red) sangat mengkhawatirkan, apalagi kalau sampai hujan,’’ katanya.
Meski dikirim H-1 coblosan, dia memastikan logistik dalam keadaan aman. Logistik yang sudah berada di TPS itu dijaga oleh petugas KPPS bersama PTPS (pengawas tempat pemungutan suara) dan polisi selama 24 jam.
Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPUK Tuban Nur Hakim mengatakan, TPS di Dusun Dermalang ini memang dikhususkan karena lokasinya jauh dari pusat desa dan aksesnya sulit.
‘’Untuk mengantisipasi hujan dan lain sebagainya sehingga dikirim hari ini (Selasa (13/2), Red),’’ katanya usai turut langsung mengawal proses pendistribusian logistik tersebut.
Musnahkan 4.728 Lembar Surat Suara Lebih dan Rusak H-1 menjelang coblosan, Selasa (13/2) KPUK Tuban melakukan pemusnahan kertas surat suara rusak.
Bertempat di halaman kantor KPUK setempat, sebanyak 4.728 lembar surat suara lebih dan rusak dimusnahkan dengan cara dibakar.
Rinciannya, 84 lembar surat suara pilpres, 626 lembar surat suara DPR RI, 3.025 lembar surat suara DPD, 580 lembar surat suara DPRD provinsi, dan 413 lembar DPRD Tuban.
Proses pemusnahan disaksikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tuban, serta sejumlah perwakilan dari lembaga dan instansi terkait.
Surat suara yang tidak terpakai itu dibakar di dalam tong.
Dalam sekejap, ribuan surat suara rusak itu ludes dilahap si jago merah.
‘’Sesuai juknis H-1 pemungutan suara, kami harus memusnahkan surat suara lebih dan rusak,’’ ujar Ketua KPUK Tuban Fatkul Iksan.
Sebelumnya, KPUK Tuban menyatakan bahwa surat suara yang dinyatakan rusak itu antara lain: terpotong, terdapat lubang, terdapat bercak-bercak warna, lusuh, hingga gambarnya yang tidak jelas atau pudar. (fud/tok)
