TUBAN – Puncak pemilihan umum (Pemilu) 2024 berakhir hari ini (14/2). Rangkaian pesta demokrasi itu turut membawa berkah bagi para pelaku usaha percetakan di Tuban.
Sejak tiga bu lan terakhir, sejumlah pengusaha percetakan mengaku kebanjiran orderan hingga pemasukannya meningkat dibandingkan saat hari-hari biasa.
Citra Dewi, pengelola percetakan di Jalan Pramuka Tuban mengatakan, rata-rata pemasukan selama tahun politik mencapai Rp 3 juta sampai dengan Rp 4 juta per hari.
Jumlah tersebut naik dua kali lipat jika di bandingkan hari normal yang hanya berkisar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per hari.
‘’Akhir tahun lalu sempat kewalahan dengan pesanan yang menumpuk,’’ kata.
Lebih lanjut dia menuturkan, usaha yang dijalankannya itu banyak menerima pesanan dari beberapa calon legislatif (Caleg) di Bumi Ronggolawe.
Berbagai orderan cetak yang diterimanya mulai dari spanduk, baliho, hingga stiker dan berbagai jenis alat peraga kampanye (APK) dari berbagai ukuran.
‘’Mayoritas yang paling ba nyak dipesan baliho dan stiker,’’ imbuhnya.
Citra mengungkapkan, puncak peningkatan pesanan terjadi pada bulan Januari lalu dikarenakan banyak Caleg memesan kalender dengan jumlah yang cukup banyak untuk dijadikan merchandise saat kampanye.
‘’Pernah juga kami mengadakan lembur akibat dikejar deadline,’’ ujar dia.
Meski sekarang ini masa kampanye Pemilu telah usai, cuan yang datang ke tempat usahanya masih mengalir hingga sekarang ini.
‘’Saat ini pemesan giliran datang dari petugas penyeleng gara Pemilu,’’ terang wanita asal Rembang itu.
Senada, Sakti selaku pengelola percetakan di Jalan Lukman Hakim Tuban mengatakan, jumlah kenaikan di tempat usahanya rata-rata per harinya mencapai Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta saat tahun politik seperti ini.
‘’Saat hari normal per harinya ha nya bisa mengasilkan rata-rata Rp 1 juta saja,’’ terangnya.
Lebih lanjut dia sampaikan, tak hanya dari Caleg Tuban, pesanan juga datang dari beberapa Caleg dari luar Tuban.
‘’Kami juga menerima pelanggan yang datang dari luar Tuban,’’ ungkapnya. (an/yud)
