Fahrozi berharap reklalin tidak dipatenkan setelah pembangunan sisi utara JLS tuntas.
‘’Mohon cari opsi reklalin lain,’’ pinta sopir asal Gempol, Pasuruan itu.
Apakah dia dan sejawatnya punya opsi reklalin lain? Fahrozi mengaku belum punya gambaran. Terlebih, reklalin tersebut satu-satunya opsi yang memungkinkan diterapkan sementara.
‘’Kecuali kalau jalan raya Rembes—Pakah dilebarkan, mungkin bisa jadi opsi reklalin lain. Daripada yang sekarang ini,’’ imbuh pria 44 tahun itu.
Hamid, sejawat Fahrozi berpendapat sama. Dia berharap reklalin tidak diterapkan setelah pembangunan JLS tuntas. Menurut dia, harus ada opsi lain. Paling ideal, Pemkab Tuban meningkatkan spesifikasi jalan raya Rembes—Pakah.
‘’Spesifikasi jalan disesuaikan, jadi lebih layak dilintasi truk besar atau tronton,’’ ujar pengemudi truk yang juga berpelat BE dan bermuatan tapioka itu.
Dengan layaknya jalan Rembes—Pakah dilintasi truk besar atau tronton, lanjut pria 37 tahun itu, penerapan reklalin dari jalan raya Tuban—Paciran yang diarahkan ke Rembes—Pakah, jalan raya Babat—Tuban, JLS, Jalan Soekarno Hatta, dan jalan raya Tuban—Rembang berlancar lancar.
Begitu juga dari Rembang yang diarahkan ke Jalan Soekarno—Hatta, JLS, jalan raya Babat—Tuban, jalan Rembes—Pakah, dan jalan raya Tuban—Paciran.
‘’Inti nya, jalan raya Rembes—Pakah, yang menghubungkan jalan raya Tuban—Paciran dengan Tuban—Babat,’’ tegas pria kela hiran Kabuh, Jombang itu.