TUBAN, Radar Tuban – Pemerintah pusat benar-benar memenuhi janjinya untuk menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor). Mulai kemarin (14/4) bantuan tersebut diterima penerima manfaat di Tuban. Penyalurannya melalui Kantor Pos.
Penyaluran hari pertama BLT migor dimulai dari Kecamatan Palang dan Kecamatan Tuban. Setelah itu, selama seminggu ke depan penyaluran dilakukan secara bertahap di masing-masing Kantor Pos Kecamatan.
Untuk menerima bansos, keluarga penerima manfaat (KPM) disyaratkan harus sudah divaksin. Kalau pengambil bantuan tersebut belum mendapat suntikan serum kekebalan virus korona, mereka langsung divaksin di gerai vaksin Kantor Pos yang satu kompleks dengan lokasi penyaluran.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Eksekutif Manajer Kantor Pos Tuban Agus Pamudji mengatakan, penyaluran BLT migor dibarengkan dengan bansos bantuan pangan nontunai (BPNT) untuk Mei. Pertimbangannya, kata dia, karena penerima BLT migor dan BPNT adalah orang yang sama. Jumlah penerimanya di Tuban 93.952 orang. Angka tersebut lebih sedikit dibanding dengan penerima pada triwulan pertama lalu sebanyak 95.450 orang.
Besarnya subsidi migor yang disalurkan pemerintah pusat sebesar Rp 300 ribu. Besarnya subsidi tersebut untuk tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni. Kemudian untuk BPNT Rp 200 ribu untuk penyaluran Mei. Jadi total bantuan yang diterima KPM sebesar Rp 500 ribu.
Agus panggilan akrabnya menyampaikan, total bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan ke Tuban sebesar Rp 46,9 miliar.
Dari total penerima BLT migor dan BPNT di Tuban sebanyak 93.952 orang, kata dia, belum semuanya bisa mencairkan. Tercatat sekitar 8.000 penerima yang pencairannya tertunda. Pemicunya, pemerintah pusat belum mengirimkan dana tersebut ke rekening Kantor Pos Tuban. Besarnya sekitar Rp 4 miliar.
”Diupayakan untuk segera ditransfer ke Tuban, sehingga sebelum Lebaran bantuan tersebut sudah bisa dicairkan,’’ tegasnya.
Selama penyaluran bansos tersebut, Agus mengungkapkan institusinya sempat menghadapai kendala mencari uang tunai menyusul banyaknya masyarakat yang menggunakan uang tunai untuk tunjangan hari raya (THR), BLT dana desa, dan lainnya.
‘’Untuk mendapatkan uang tunai yang begitu besar, kami harus berkomunikasi dengan BNI dan Bank Indonesia Surabaya. Alhamdulillah, uang tunainya ada dan bisa kita cairkan,’’ pungkas Agus. (fud/ds)