TUBAN, Radar Tuban – Selama dua pekan Ramadan beredar tiga video viral di media sosial (medsos) yang disebut-sebut sebagai tawuran dua kelompok remaja. Selain tawuran dua kelompok remaja di Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Minggu (3/4) yang berakhir satu anak pingsan hingga dibawa di RSUD Ali Mansyur Jatirogo. Juga terjadi dua peristiwa serupa.
Kejadian berikutnya yang diduga tawuran juga terjadi di GOR Rangga Jaya Anoraga Tuban, Minggu (10/4) malam. Dalam video singkat tersebut terlihat dua kelompok pemuda saling sambit sarung. Tak lama setelah itu juga beredar video dua kelompok pemuda saling lempar batu dan petasan. Video aksi yang diduga saling lempar mercon dan batu itu direkam di simpang empat Desa Sendang, Kecamatan Senori, Rabu (13/4) dini hari sesaat setelah sahur.
Dikonfirmasi terkait maraknya video tawuran tersebut, Kapolres Tuban AKBP Darman menyebut aktivitas tersebut bukan sebagai tawuran. Menurut dia, pihak polsek sudah mengidentifikasi kejadian dan menyimpulkan kegiatan itu sebagai rutinitas anak muda yang suka bermain-main. Karena itu, semua pelakunya dikembalikan kepada orang tua dan tidak diproses hukum.
‘’Bukan tawuran, itu hanya anak muda yang bermain-main,’’ kata dia.
Perwira kelahiran Demak, Jawa Tengah ini mengatakan, termasuk dua kelompok pemuda yang tawuran di Desa Wotsogo, Jatirogo juga tidak diproses hukum. Meskin salah satu korbannya luka memar di wajah hingga pingsan dan dilarikan ke RSUD Ali Mansyur.
Darman kembali menegaskan aksi tersebut hanya main-main yang kebablasan.
‘’Yang di Jatirogo itu mereka teman satu kelas di salah satu SMP, jadi tidak ada motif apa pun murni hanya bermain,’’ paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan Darman saat dikonfirmasi terkait video viral di GOR Rangga Jaya Anoraga Tuban dan simpang empat Desa Sendang, Kecamatan Senori. Menurutnya, semuanya sudah kondusif dan terkendali. Tidak perlu dikhawatirkan.
‘’Sudah kami instruksikan agar polsek meningkatkan kegiatan patroli mencegah gangguan keamanan di masyarakat,’’ tutur perwira lulusan Akpol 2000 itu.
Terkait mercon atau petasan yang digunakan saling lempar dua kelompok di Senori, polisi akan menindak tegas para penjualnya. Dia mengatakan, mercon atau petasan yang berbunyi nyaring sudah dilarang keras dijual dan diedarkan. Para penjualnya bisa dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan.
‘’Razia mercon sudah kami lakukan dan hasilnya di Tuban tidak ditemukan pabrik atau penghasil mercon,’’ ujarnya. (yud/ds)