RADAR TUBAN – Proyek perbaikan Jembatan Glendeng belum juga dimulai. Berapa selisih atau efisiensi anggaran dari nilai pagu dengan nilai kontrak atau harga perkiraan sendiri (HPS) yang ditawar kontraktor juga belum diketahui. Namun, Pemkab Tuban sudah bisa “menghemat” anggaran negara Rp 10 miliar lebih.
Dari mana anggaran sebesar itu bisa dihemat? Semula, pemkab meng estimasi kebutuhan anggaran perbaikan Jembatan Glendeng mencapai Rp 30-35 miliar. Namun, setelah dihitung oleh konsultan perencana proyek, anggaran rebilitasi jembatan penghubung Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dengan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu hanya membutuhkan anggaran Rp 20,1 miliar.
Anggaran Rp 20,1 miliar tersebut juga masih berupa pagu atau harga perkiraan teratas dari konsultan. Artinya, anggaran sebesar itu masih bisa dihemat lagi setelah ada penawaran dari rekanan berdasar HPS.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi menerangkan, anggaran awal sebesar Rp 30-35 miliar yang sempat mengemuka pada awal tahun hanya estimasi atau perkiraan semata.
‘’Pastinya (anggaran, Red), yang sekarang ini (Rp 20,1 miliar setelah dihitung oleh tim konsultan perencana proyek, Red),’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (15/6).
Disampaikan Agung, setelah dihitung secara detail oleh tim konsultan, proyek dengan nama paket Rehabilitasi Jembatan Glendeng hanya butuh anggaran Rp 20,1 miliar.
Agung menggarisbawahi, menyusutnya alokasi anggaran proyek dari estimasi awal tersebut, murni hasil penghitungan bersama tim konsultan.