MALANG – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memperkirakan 504 hektare lahan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, rusak akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi belakangan ini.
Kepala Penatausahaan BB TNBTS Septi Eka Wardhani, Jumat, mengatakan angka tersebut mencerminkan kumulatif kerusakan akibat beberapa kebakaran.
“Total area terdampak kebakaran kurang lebih 504 hektare,” ujarnya.
Kondisi Terkini, Berikut Video Bromo Pasca Terbakar klik di sini
Pada periode Agustus–September 2023, terjadi beberapa kali kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo. Kebakaran pertama, tepatnya di wilayah Bantengan, dilaporkan terjadi pada pukul 23.30 WIB. waktu setempat pada 29 Agustus 2023.
Saat itu, BB TNBTS menutup sebagian akses wisata kawasan Gunung Bromo dan dibuka kembali pada 3 September.
Namun pada hari yang sama sejumlah akses wisata ditutup akibat terjadi kebakaran di kawasan Perum Perhutani yang berdampak pada View Point Penanjakan.
Akses wisata ditutup sebagian hingga tanggal 5 September. Pada tanggal 6 September, kawasan tersebut terpaksa ditutup total karena terjadi kebakaran yang dipicu oleh pengunjung yang menyalakan api.
“Untuk saat ini api sudah padam,” ujarnya seraya menambahkan petugas masih terus memantau situasi.
BB TNBTS akan terus mengevaluasi situasi hingga beberapa hari ke depan sebelum memutuskan membuka kembali akses wisata di kawasan taman nasional, ujarnya.
“Kalau sudah dipastikan aman, akan kami buka kembali,” kata Wardhani.
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada tahun 2022 dikunjungi 318.919 pengunjung, 8.501 di antaranya merupakan wisatawan asing.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kunjungan wisata ke Bromo pada tahun 2022 mencapai Rp11,65 miliar (sekitar US$758.000), meningkat lebih dari dua kali lipat dari Rp4,85 miliar pada tahun sebelumnya. (*)
Sumber: ANTARA Pewarta: Resinta Sulistiyandari