Mencukupi kebutuhan air bersih, meningkatkan kesehatan masyarakat melalui sarana sanitasi sehat, dan membantu perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi warga tidak mampu adalah program yang tidak terlepaskan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Tuban. Sepanjang 2022 ini, DPUPRPRKP konsisten menjalankan program prioritas Bupati Aditya Halindra Faridzky dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tersebut.
DI ANTARA kegiatan pemenuhan kebutuhan air bersih yang konsisten dijalankan DPUPRPRKP Tuban adalah pengembangan sarana-prasarana air bersih dan pembuatan sumur uji. Uta manya di wilayah rawan kekeringan. Pelan tapi konsisten, kini problem air bersih di wilayah minim sumber mata air mulai tertangani.
Pada 2022 ini, pembuatan sumur uji yang terealisasi sebanyak delapan unit di delapan desa. Meliputi Desa Selogabus, Kecamatan Parengan; Desa Binangun, Kecamatan Singgahan; Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan; Desa Jati, Kecamatan Soko; Desa Kedungmakam, Kecamatan Jatirogo. Selanjutnya, Desa Tawaran, Jlodro, dan Sidorejo, Kecamatan Kenduruan.
Adapun pengembangan sarana-prasarana air bersih menyasar 17 desa, tersebar di beberapa kecamatan.
‘’Secara umum, kebutuhan air bersih di sejumlah wilayah rawan kekeringan sudah tercukupi. Namun, masih banyak yang harus kami tingkatkan dan kem bangkan lagi,’’ kata Kepala DPUPRPRKP Tuban Agung Supriyadi kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Agung, pemenuhan hak dasar masyarakat merupakan salah satu program prioritas Bupati Aditya Halindra Faridzky, termasuk kebutuhan air bersih.
‘’Sudah menjadi komitmen Mas Bupati (sapaan akrab bupati, Red), kebutuhan dasar masyarakat harus tercukupi,’’ tegas pejabat berdomisili di Kecamatan Bangilan itu.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi kesehatan. Tahun ini DPUPRPRKP merealisasikan pembangunan jamban sehat di 15 desa untuk 664 KK yang belum memiliki sarana sanitasi memadai. Meliputi De sa Parangbatu, Kecamatan Parengan; Desa/Kecamatan Tambakboyo; Desa Bendonglaten dan Sidohasri, Kecamatan Kenduruan; Desa Klumpit dan Gunung anyar, Kecamatan Soko; Desa Banjar dan Widang, Kecamatan Widang; Desa Banjarworo, Kecamatan Ba ngilan; Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban; Desa Margorejo, Kecamatan Kerek; dan Desa/Kecamatan Semanding. Kemudian Desa Sembungin, Tenggerkulon, dan Sukolilo, Kecamatan Bancar.
Dipaparkan Agung, pemenuhan sarana sanitasi sehat ini merupakan bagian dari sinergi program dengan sejumlah dinas terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) dalam mewujudkan status ODF (open defaction free) atau daerah yang terbebas dari masalah sanitasi yang tidak ramah lingkungan.
‘’Selain mewujudkan masyarakat sehat dan guna mencapai status ODF. Pemenuhan sarana sanitasi sehat juga bagian dari menekan angka stunting. Sebab, lingkungan yang bersih menghindarkan anak dari penyakit yang bisa menyebabkan gagalnya tumbuh kembang anak,’’ jelas mantan Kabag Pengadaan Barang/ Jasa dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Tuban itu.
Adapun perbaikan RTLH bagi warga tidak mampu, lanjut Agung, tahun ini menyasar 69 desa di tujuh kecamatan se-Kabupaten Tuban. Sudah tidak terhitung berapa banyak rumah yang sudah diperbaiki. Yang sebelumnya tidak layak, kini sudah memenuhi standar layak huni.
Siti Musyarafah, penerima program RTLH mengaku sangat bahagia dan bersyukur karena rumahnya telah direnovasi pemerintah daerah.
Di sampaikan warga Desa/Kecamatan Plumpang ini, sebelum mendapat bantuan, rumah yang ditempatinya bersama suami dan anaknya hanya berdindingkan bambu dan beralaskan tanah. Saat musim hujan, atap ru mahnya juga sering bocor.
‘’Alhamdulillah, sekarang (setelah mendapat program RTLH, Red) rumah kami sudah bagus dan nyaman. Terima kasih kepada Mas Bupati dan semua jajaran yang berwenang atas bantuan yang sudah diberikan,’’ tuturnya.
Rasa syukur dan terima kasih tak terhingga juga disampaikan Nuryatin. Setelah menunggu kepastian, warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding ini akhirnya mendapat bantuan pembangunan RTLH APBD 2022.
‘’Alhamdulillah, sekarang rumah saya lebih layak untuk ditempati. Selama pembangunan juga tidak dipungut biaya sama sekali,’’ ujarnya. (tok)