RADAR TUBAN – Kepala Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Munir belum mengambil tindak lanjut terkait temuan sungai bawah tanah di wilayah administratif yang dipimpinnya tersebut.
“Akan kami bahas dulu dengan warga dan pihak terkait,” katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Lebih lanjut, Munir menyampaikan, sejauh dini dirinya mengaku belum tahu sungai bawah tanah di wilayahnya tersebut. Itu karena ketika ditemukan, dia dalam perjalanan pulang setelah menjalankan ibadah haji. “Nanti akan kami cek lokasi dulu,” tandasnya.
Karena belum mengetahui secara pasti, baik lokasi dan kondisi sungai yang ditemukan oleh pekerja tambang batu kumbung tersebut, sehingga pemerintah desa setempat belum bisa mengambil sikap. Termasuk potensi untuk dilakukan konservasi atau sebagai tempat wisata.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubugan (DLHP) Tuban Bambang Irawan siap mengawal temuan sungai bawah tanah tersebut. Termasuk jika akan dilakukan konservasi. “Kami siap mengawal (jika akan dilakukan konservasi,” kata Bambang.
Untuk diketahui, sungai bawah tanah muncul di salah satu area tambang kapur itu ditemukan oleh Suwarti, salah satu pekerja tambang batu kumbung ketika menggergaji batu kapur.
Mulanya, dia mendengar suara aliran air dari bawah batu kapur tersebut.
Selanjutnya, dia terus menggali pada titik suara air mengalir tersebut, hingga terbuka lubang selebar satu meter persegi.
Betapa terkejutnya, ternyata didapati sungai bawah tanah yang mengalir cukup deras. Airnya berwarna biru jernih. (sab/tok)
——————————————————————————
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.