RADAR TUBAN – Untuk menyerap aspirasi masyarakat, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menggelar diskusi bersama seluruh perwakilan organisasi masyarakat (ormas). Diskusi yang dihadiri 80 perwakilan ormas kepemudaan dan profesi tersebut digelar di ruang kerja bupati, Selasa (15/8).
Dalam kesempatan tersebut, bupati mengatakan, diskusi tersebut menjadi momen berharga karena setiap ormas dapat menyuarakan aspirasinya. Juga sekaligus menjadi wahana untuk menyampaikan program pembangunan yang dijalankan Pemkab Tuban.
‘’Masyarakat bersama ormas dapat melakukan penga wasan terkait usulan yang disampaikan. Itu karena ormas merupakan kepanjangan tangan dan lidah masyarakat,’’ tegas mantan ketua DPRD Provinsi Jatim itu.
Hadir pada diskusi tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tuban, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), PD Muhammadiyah, Mega lamat, TITD Kwan Sing Bio, Gabungan Organisasi Perempuan, Pertuni, dan lainnya.
Bupati mengatakan, pemkab berkomitmen mewadahi aspirasi dan masukan dari organisasi. Apalagi terkait penyusunan program pembangunan yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
‘’Aspirasi dari ormas semaksimal mungkin diserap untuk selanjutnya diimplementasikan dalam program pembangunan di Kabupaten Tuban,’’ kata bupati termuda sepanjang sejarah pemerintahan Tuban itu.
Diskusi yang berlangsung cair tersebut juga membahas progam pembangunan di berbagai aspek. Antara lain, pengembangan sumber daya manusia melalui penguatan pendidikan dan kesehatan. Berikutnya, pembangunan infrastruktur berbasis ramah lingkungan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Bupati juga menekankan keberhasilan pembangunan memerlukan dukungan dari semua elemen masyarakat.
‘’Kontribusi dari setiap elemen akan menghasilkan program yang konkrit, menyeluruh, dan berdampak langsung bagi masyarakat,’’ kata dia.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tuban Syaifudin Zuhri menyampaikan usulan terkait peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan.
Dia berharap setidaknya di setiap puskesmas memiliki dua dokter dan dua bidan.
‘’Penambahan jumlah sumber daya manusia di sektor kesehatan juga perlu didukung dengan peningkatan sarana prasarana kesehatan,’’ kata dia.
Dokter yang akrab disapa Zuhri itu menuturkan, peningkatan kualitas kesehatan diharapkan mampu mendukung keberhasilan program percepatan penurunan stunting yang diinstruksikan pemerintah pusat hingga daerah.
Langkah tersebut akan berdampak pada indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Tuban. Perwakilan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tuban, Hartono berharap pemkab meningkatkan perhatian kepada insan pengajar di taman pendidikan Alquran (TPQ).
Tak kalah pentingnya, kata dia, anggaran hibah pembangunan lembaga juga perlu ditambah.
‘’Kami berharap kegiatan serupa dapat diagendakan secara berkala,’’ ujarnya. (yud/ds)
