27 C
Tuban
Friday, 11 April 2025
spot_img
spot_img

Prediksi Ledakan Kasus Varian Omicron Akan Terjadi pada Februari – Maret

TUBAN, Radar Tuban – Covid-19 varian Omicron kembali mengganggu pembelajaran tatap muka (PTM) normal yang sudah digelar di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia. Pasalnya, tatap muka kuota penuh di sejumlah kabupaten/kota terpaksa dihentikan menyusul penularan kasus baru di lingkungan pendidikan.

Yang terbaru adalah kasus ledakan Covid-19 di Jakarta Timur. Di kota metropolitan tersebut, PTM normal terpaksa harus dihentikan karena ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan siswa. Kasus yang sama juga terjadi di Jakarta Pusat. Ledakan kasus di lingkup pendidikan tersebut memunculkan kekhawatiran. Apalagi, aturan PTM normal yang tertuang pada SKB empat menteri baru terbit akhir Desember lalu.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Priyono mengatakan, ancaman kasus Covid-19 varian Omicron harus disikapi dengan cepat. Apalagi, saat ini pemerintah pusat memprediksi ledakan kasus Covid-19 varian tersebut akan terjadi pada Februari – Maret. Karena itu, PTM normal harus disikapi dengan lebih bijak. ‘’Kapan PTM normal dimulai masih belum bisa diprediksi, masih harus antisipasi varian baru,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Enam Bulan, Kajian Amdal Tol Tuban—Demak Belum Kelar

Mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban ini mengatakan, aturan PTM normal tetap harus menunggu keputusan dari pemkab setempat dan tim satgas. Meski nantinya vaksinasi lansia sudah memenuhi persyaratan, PTM normal harus tetap mendapat izin dari pemerintah daerah. ‘’Untuk sementara masih menunggu kondisi dan aturan dari pemerintah. Jangan tergesa-gesa mengambil kebijakan,’’ tegasnya.

Joko mengatakan, saat ini Bumi Ronggolawe masuk PPKM level 1 kategori C. Artinya, PTM boleh digelar penuh dengan syarat pembagian sistem sif.

Seperti diketahui, yang diperbolehkan PTM normal adalah kabupaten/kota yang masuk PPKM level 1 kategori A. ‘’Meski nantinya Tuban dinyatakan memenuhi syarat PTM normal, tetap harus melihat kondisi perkembangan pandemi Covid-19 di tengah kabar Omicron,’’ kata dia.

Baca Juga :  Realisasi Inflasi Indonesia Masih Terkendali di Tren Inflasi Global

Dengan belum diizinkannya Tuban menggelar tatap muka kuota penuh, Joko mengimbau semua lembaga pendidikan untuk menaati aturan tersebut. Pembelajaran tatap muka bisa diikuti 100 persen siswa dengan sistem sif. Setiap sif hanya bisa diikuti maksimal 50 persen siswa. ‘’Dengan demikian, penularan kasus baru di lingkungan pendidikan bisa kita hindari,’’ ujarnya. (yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Covid-19 varian Omicron kembali mengganggu pembelajaran tatap muka (PTM) normal yang sudah digelar di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia. Pasalnya, tatap muka kuota penuh di sejumlah kabupaten/kota terpaksa dihentikan menyusul penularan kasus baru di lingkungan pendidikan.

Yang terbaru adalah kasus ledakan Covid-19 di Jakarta Timur. Di kota metropolitan tersebut, PTM normal terpaksa harus dihentikan karena ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan siswa. Kasus yang sama juga terjadi di Jakarta Pusat. Ledakan kasus di lingkup pendidikan tersebut memunculkan kekhawatiran. Apalagi, aturan PTM normal yang tertuang pada SKB empat menteri baru terbit akhir Desember lalu.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Priyono mengatakan, ancaman kasus Covid-19 varian Omicron harus disikapi dengan cepat. Apalagi, saat ini pemerintah pusat memprediksi ledakan kasus Covid-19 varian tersebut akan terjadi pada Februari – Maret. Karena itu, PTM normal harus disikapi dengan lebih bijak. ‘’Kapan PTM normal dimulai masih belum bisa diprediksi, masih harus antisipasi varian baru,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Akurasi Mesin Scanner Seleksi Perades Diragukan, Hasilnya Berubah Saat Discan Ulang

Mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban ini mengatakan, aturan PTM normal tetap harus menunggu keputusan dari pemkab setempat dan tim satgas. Meski nantinya vaksinasi lansia sudah memenuhi persyaratan, PTM normal harus tetap mendapat izin dari pemerintah daerah. ‘’Untuk sementara masih menunggu kondisi dan aturan dari pemerintah. Jangan tergesa-gesa mengambil kebijakan,’’ tegasnya.

Joko mengatakan, saat ini Bumi Ronggolawe masuk PPKM level 1 kategori C. Artinya, PTM boleh digelar penuh dengan syarat pembagian sistem sif.

- Advertisement -

Seperti diketahui, yang diperbolehkan PTM normal adalah kabupaten/kota yang masuk PPKM level 1 kategori A. ‘’Meski nantinya Tuban dinyatakan memenuhi syarat PTM normal, tetap harus melihat kondisi perkembangan pandemi Covid-19 di tengah kabar Omicron,’’ kata dia.

Baca Juga :  MTSN 3 Tuban Akhirnya Serahkan Ijazah, Kemenag: Penahanan Ijazah Tak Boleh Terulang

Dengan belum diizinkannya Tuban menggelar tatap muka kuota penuh, Joko mengimbau semua lembaga pendidikan untuk menaati aturan tersebut. Pembelajaran tatap muka bisa diikuti 100 persen siswa dengan sistem sif. Setiap sif hanya bisa diikuti maksimal 50 persen siswa. ‘’Dengan demikian, penularan kasus baru di lingkungan pendidikan bisa kita hindari,’’ ujarnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img