Radartuban.jawapos.com – Setelah menunggu cukup lama, tiga kepala keluarga (KK) calon transmigran asal Tuban menuju Permukiman Watutinawu, Kawasan Asinua/Routa, Kecamatan Lotama, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, akhirnya mendapat kepastian.
Sabtu (17/10) lalu, ketiganya resmi diberangkatkan oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky dari Pendapa Kridha Manunggal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Tuban Sugeng Purnomo mengatakan, saat ini ketiga KK asal Kecamatan Parengan dan Semanding tersebut masih menjalani pembekalan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur bersama
transmigran dari kabupaten/ kota lain.
‘’Selanjutnya, Rabu besok (19/10) bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya menuju lokasi transmigrasi,’’ kata Sugeng—sapaan akrab kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (17/10). Ini sekaligus kesempatan pertama bagi keluarga Padi, Pargi, dan Mustofa naik pesawat.
Disampaikan Sugeng, ketiga kepala keluarga ini mendaftar menjadi transmigran sejak 2021. Namun, karena dampak pandemi Covid-19, sehingga harus menunggu kurang lenih dua tahun.
Diutarakan Sugeng, ketiga KK transmigran berasal dari keluarga tidak mampu. Selama ini mereka menumpang tinggal di rumah kerabatnya. Artinya, dari indikator seleksi calon transmigran, ketiganya telah memenuhi syarat.
‘’Keluarga transmigran wajib berasal dari golongan kurang mampu dan benar-benar punya komitmen menjalani program transmigrasi secara baik. Ketiganya dinyatakan memenuhi syarat,’’ paparnya.
Di lokasi transmigrasi, para transmigran akan mendapat rumah beserta perkakasnya serta lahan garapan seluas dua hektare berikut alat pertanian. Sehingga, mereka tidak perlu keluar ongkos untuk memulai hidup di sana.
‘’Tinggal memanfaatkan pemberian pemerintah itu saja. Sebelum lahannya membuahkan hasil, pemerintah juga memberi uang saku untuk mereka setahun penuh,’’ imbuhnya.
Disinggung apakah tiga keluarga transmigran ini punya latar belakang sebagai petani atau penggarap lahan, Sugeng mengatakan, tidak ada. Namun, hal itu tidak menjadi masalah.
Dia optimistis tiga keluarga itu mampu menyesuaikan diri dengan aktivtias barunya sebagai petani penggarap lahan. Sebab, sebelum diberangkatan, mereka lebih dulu mendapat sosialisasi dan edukasi perihal aktivitasnya nanti di lokasi transmigran.
‘’Termasuk kemampuan berkebun atau bertani juga diberikan,’’ terangnya.
Dalam pemberangkatan yang berlangsung simbolis di Pendapa Kridha Manunggal, Bupati Aditya Halindra Fa ridzky memberikan pesan agar para peserta transmigrasi bersemangat mengubah nasib di lokasi transmigrasi. Sebab, mereka yang lolos seleksi transmigran adalah orang pilihan yang mendapatkan kesempatan untuk mengubah nasib lebih baik.
‘’Semoga betah dan semoga di tempat yang baru nanti lebih sejahtera dan sukses,’’ tutur Mas Bupati berharap yang terbaik untuk keberlang sungan transmigran asal Tuban. (sab/tok)