28.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Tuntut Cakades Incumbent Sumberagung Didiskualifikasi

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) baru saja memasuki tahap seleksi berkas pendaftaran. Namun, di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, embrio sengketa mulai muncul. Berkas pendaftaran calon
incumbent diduga bermasalah.

Permasalahan tersebut muncul setelah memasuki masa perpanjangan pendaftaran. Ijazah calon petahanan atas nama Sunarto diduga cacat administrasi. Nama orang tua dalam ijazah tidak sama dengan yang tertulis di akta kelahiran. Tersebab itulah, calon lain memprotes hingga meminta kepada panitia agar yang bersangkutan didiskualifikasi.

‘’Persyaratannya (nama orang tua di ijazah dengan di akta kelahiran, Red) harus sama, tapi ternyata beda, maka ini bisa jadi masalah,’’ kata salah satu cakades Abdullah Afifil Mu’ala usai pertemuan yang difasilitasi panitia di kantor balai desa kemarin (18/9).

Afif—sapaan akrab Abdullah Afifil Mu’ala meminta panitia tegas dengan tidak meloloskan calon incumbent.

Dijelaskan si cakades sekaligus rival tersebut, bahwa kesamaan nama di setiap berkas persyaratan calon harus sama.

‘’Tapi kenyataannya (berkas calon incumbent, Red) tidak sama. Antara akta kelahiran dan ijazah berbeda,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Afif mengatakan, meski yang bersangkutan sudah meminta surat  keterangan di dinas pendidikan, yang menyatakan bahwa nama orang tua yang tertera
di ijazah dan akta kelahiran adalah orang yang sama. Namun, tidak berselang lama dinas pendidikan menggugurkan surat yang telah diterbitkan tersebut. Sehingga,
tegas Afif, surat keterangan itu tidak sah.

Baca Juga :  Honor Panitia Pilkades Hanya Rp 250 Ribu

‘’Tapi anehnya, dinas pendidikan kembali mengeluarkan surat keterangan bahwa surat keterangan itu sah. Sehingga wajar bagi kami muncul pertanyaan curiga, ada apa ini? semua malah jadi ambigu,’’ bebernya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, berkas yang bersangkutan juga diduga tidak lengkap sejak awal hingga masa perpanjangan pendaftaran berakhir pada 8 September lalu.

‘’Tapi ternyata masih bisa dilengkapi. Padahal, seharusnya berkas itu harus lengkap sebelum masa pendaftaran berakhir,’’ ungkapnya.

Lebih lekas Afif mengungkapkan, melihat rentetan permasalahn tersebut, panitia seakan tidak memiliki ketegasan.

‘’Saya itu bukan membela diri saya sebagai salah satu calon, tapi saya hanya ingin panitia itu bersikap adil, tidak pilih kasih. Jangan hanya gara-gara sebagai calon incumbent, lalu mendapat keistimewaan,’’ tutupnya.

Antono, calon lain juga berharap ketegasan dari panitia. Karena itu, dia akan  menunggu keputusan panitia.

‘’Jika aturannya (setiap identitas dalam persa yaratan harus sama, Red), maka panitia harus membuat kajian dan memutuskan,’’ tandasnya.

Terpisah, cakades incumbent Sunarto yang diduga administrasinya bermasalah membantah semua tuduhan yang ditujukan kepada dirinya. Perihal tidak sahnya pemberkasan karena perbedaan nama orang tua pada ijazah dan akta kelahiran, itu sudah diganti dengan surat keterangan dari dinas terkait.

Baca Juga :  Hewan Kurban Harus Kantongi Surat Keterangan Sehat, Sekda: Pemeriksaan Gratis

‘’Itu seharusnya sudah tidak masalah, eh malah dipermasalahkan,’’ ujarnya heran.

Dirinya memastikan kedua berkas itu adalah dirinya, hanya saja memang yang tertera di akta kelahiran ayah kandung sementara di ijazah yang ditulis ayah tiri.

‘’Sebetulnya sudah mau saya perbaiki, tapi (oleh panitia, Red) katanya surat keterangan sudah cukup, makanya saya pakai surat keterangan,’’ imbuhnya.

Lalu soal berkasnya diduga tidak lengkap sejak awal, menurutnya itu bukan tidak lengkap, tapi berkasnya yang diserahkan ke panitia hilang. Untung saja dirinya masih memiliki berkas untuk memenuhi kekurangan yang hilang.

‘’Kalau memang berkas saya kurang, seharusnya saat pendaftaran tahap awal lalu saya tidak lolos, nyatanya tahap pertama calonnya hanya saya, dan tahap kedua hingga 7 September panitia juga tidak mengonfirmasi ulang,’’ katanya membela diri.

Lebih lekas Sunarto mensinyalir, calon lain sengaja mengembuskan isu ini karena mereka takut bersaing dengan dirinya.

‘’Mungkin mereka menginginkan supaya saya gagal mendaftar. Tapi saya tenang saja, saya yakin semua sudah sesuai aturan,’’ pungkasnya. (fud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) baru saja memasuki tahap seleksi berkas pendaftaran. Namun, di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, embrio sengketa mulai muncul. Berkas pendaftaran calon
incumbent diduga bermasalah.

Permasalahan tersebut muncul setelah memasuki masa perpanjangan pendaftaran. Ijazah calon petahanan atas nama Sunarto diduga cacat administrasi. Nama orang tua dalam ijazah tidak sama dengan yang tertulis di akta kelahiran. Tersebab itulah, calon lain memprotes hingga meminta kepada panitia agar yang bersangkutan didiskualifikasi.

‘’Persyaratannya (nama orang tua di ijazah dengan di akta kelahiran, Red) harus sama, tapi ternyata beda, maka ini bisa jadi masalah,’’ kata salah satu cakades Abdullah Afifil Mu’ala usai pertemuan yang difasilitasi panitia di kantor balai desa kemarin (18/9).

Afif—sapaan akrab Abdullah Afifil Mu’ala meminta panitia tegas dengan tidak meloloskan calon incumbent.

Dijelaskan si cakades sekaligus rival tersebut, bahwa kesamaan nama di setiap berkas persyaratan calon harus sama.

- Advertisement -

‘’Tapi kenyataannya (berkas calon incumbent, Red) tidak sama. Antara akta kelahiran dan ijazah berbeda,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Afif mengatakan, meski yang bersangkutan sudah meminta surat  keterangan di dinas pendidikan, yang menyatakan bahwa nama orang tua yang tertera
di ijazah dan akta kelahiran adalah orang yang sama. Namun, tidak berselang lama dinas pendidikan menggugurkan surat yang telah diterbitkan tersebut. Sehingga,
tegas Afif, surat keterangan itu tidak sah.

Baca Juga :  Dirazia, Eks "Warung Esek-Esek" di Tuban Ini Dicurigai Masih Beroperasi

‘’Tapi anehnya, dinas pendidikan kembali mengeluarkan surat keterangan bahwa surat keterangan itu sah. Sehingga wajar bagi kami muncul pertanyaan curiga, ada apa ini? semua malah jadi ambigu,’’ bebernya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, berkas yang bersangkutan juga diduga tidak lengkap sejak awal hingga masa perpanjangan pendaftaran berakhir pada 8 September lalu.

‘’Tapi ternyata masih bisa dilengkapi. Padahal, seharusnya berkas itu harus lengkap sebelum masa pendaftaran berakhir,’’ ungkapnya.

Lebih lekas Afif mengungkapkan, melihat rentetan permasalahn tersebut, panitia seakan tidak memiliki ketegasan.

‘’Saya itu bukan membela diri saya sebagai salah satu calon, tapi saya hanya ingin panitia itu bersikap adil, tidak pilih kasih. Jangan hanya gara-gara sebagai calon incumbent, lalu mendapat keistimewaan,’’ tutupnya.

Antono, calon lain juga berharap ketegasan dari panitia. Karena itu, dia akan  menunggu keputusan panitia.

‘’Jika aturannya (setiap identitas dalam persa yaratan harus sama, Red), maka panitia harus membuat kajian dan memutuskan,’’ tandasnya.

Terpisah, cakades incumbent Sunarto yang diduga administrasinya bermasalah membantah semua tuduhan yang ditujukan kepada dirinya. Perihal tidak sahnya pemberkasan karena perbedaan nama orang tua pada ijazah dan akta kelahiran, itu sudah diganti dengan surat keterangan dari dinas terkait.

Baca Juga :  Hasil Pikades, Incumbent Dominasi Kemenangan, Lima Tumbang

‘’Itu seharusnya sudah tidak masalah, eh malah dipermasalahkan,’’ ujarnya heran.

Dirinya memastikan kedua berkas itu adalah dirinya, hanya saja memang yang tertera di akta kelahiran ayah kandung sementara di ijazah yang ditulis ayah tiri.

‘’Sebetulnya sudah mau saya perbaiki, tapi (oleh panitia, Red) katanya surat keterangan sudah cukup, makanya saya pakai surat keterangan,’’ imbuhnya.

Lalu soal berkasnya diduga tidak lengkap sejak awal, menurutnya itu bukan tidak lengkap, tapi berkasnya yang diserahkan ke panitia hilang. Untung saja dirinya masih memiliki berkas untuk memenuhi kekurangan yang hilang.

‘’Kalau memang berkas saya kurang, seharusnya saat pendaftaran tahap awal lalu saya tidak lolos, nyatanya tahap pertama calonnya hanya saya, dan tahap kedua hingga 7 September panitia juga tidak mengonfirmasi ulang,’’ katanya membela diri.

Lebih lekas Sunarto mensinyalir, calon lain sengaja mengembuskan isu ini karena mereka takut bersaing dengan dirinya.

‘’Mungkin mereka menginginkan supaya saya gagal mendaftar. Tapi saya tenang saja, saya yakin semua sudah sesuai aturan,’’ pungkasnya. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img