Terlebih, selama ini seniman sudah bersusah payah ke luar kota hanya untuk menggelar pameran.
‘’Kami memohon kepada pemerintah, minimal dengan menyediakan gedung atau tempat yang layak untuk berkarya,’’ tuturnya.
Meski dengan ala kadarnya, Titik Kumpul sukses mendatangkan berbagai karya seniman dari sejumlah kota di Jawa Timur. Tidak hanya lukisan, sejumlah karya instalasi tiga dimensi juga ditampilkan.
Salah satu karya unik yang ditampilkan adalah patung thak-thakan yang bisa bergerak dengan suara pukulan gamelan.
‘’Semoga melalui acara ini bisa membangkitkan semangat para seniman pascapandemi,’’ kata dia berharap.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disdbuporapar) Tuban M. Emawan Putra yang hadir dalam pameran mengakui Gedung Budaya Loka kondisinya kurang layak. Beberapa kali atap bangunan tersebut runtuh karena termakan usia, ditambah kondisi cuaca buruk. Dalam kondisi rusak, Budaya Loka hanya diperbaiki ringan karena belum ada anggaran yang cukup untuk merenovasi.
‘’Semoga bisa segera mendirikan gedung baru,’’ imbuhnya. (yud/ds)
Baca Juga di versi Cetak: Siswandi, Pelukis Naive Art sekaligus Inisiator ”Titik Kumpul”
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.