Radartuban.jawapos.com – Gerhana matahari hybrid yang diprediksi terjadi Kamis (20/4) hari ini diperkirakan dapat dilihat dari Tuban. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, secara umum gerhana matahari tersebut dapat disaksikan di hampir seluruh kota di Provinsi Jatim.
‘’Jika cuaca cerah dan tidak mendung, gerhana juga bisa dilihat di Tuban sekitar pukul 10.45 – 12.06 siang,’’ ujar Kepala Stasiun BMKG Tuban Zem Irianto Padma dalam siaran persnya yang dikirim kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Dia mengatakan, gerhana yang teramati dari Jatim tersebut berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,719 di Banyuwangi hingga 0,633 di Ngawi.
Di wilayah Tuban, gerhana dapat terlihat sebagian atau hanya sekitar 60 persen. Itu karena matahari akan tertutup atau bisa disebut magnitude 0.6.
‘’Kejadian gerhana matahari hibrid ini menyebabkan matahari akan tertutup sebagian,’’ terangnya.
Karena hilang sebagian, kata Zem, gerhana dipastikan tidak berdampak terhadap pasang surut (pasut) permukaan air laut maupun cuaca.
Namun demikian, cahaya matahari bisa merusak kornea mata jika dilihat secara langsung. Karena itu, dia mengimbau masyarakat yang penasaran agar tidak melihat gerhana secara langsung.
‘’Jika penasaran ingin melihat gerhana bisa menggunakan kacamata khusus atau menggunakan media lain yang aman bagi mata,’’ ujarnya.
Radartuban.jawapos.com – Gerhana matahari hybrid yang diprediksi terjadi Kamis (20/4) hari ini diperkirakan dapat dilihat dari Tuban. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, secara umum gerhana matahari tersebut dapat disaksikan di hampir seluruh kota di Provinsi Jatim.
‘’Jika cuaca cerah dan tidak mendung, gerhana juga bisa dilihat di Tuban sekitar pukul 10.45 – 12.06 siang,’’ ujar Kepala Stasiun BMKG Tuban Zem Irianto Padma dalam siaran persnya yang dikirim kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Dia mengatakan, gerhana yang teramati dari Jatim tersebut berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,719 di Banyuwangi hingga 0,633 di Ngawi.
Di wilayah Tuban, gerhana dapat terlihat sebagian atau hanya sekitar 60 persen. Itu karena matahari akan tertutup atau bisa disebut magnitude 0.6.
‘’Kejadian gerhana matahari hibrid ini menyebabkan matahari akan tertutup sebagian,’’ terangnya.
- Advertisement -
Karena hilang sebagian, kata Zem, gerhana dipastikan tidak berdampak terhadap pasang surut (pasut) permukaan air laut maupun cuaca.
Namun demikian, cahaya matahari bisa merusak kornea mata jika dilihat secara langsung. Karena itu, dia mengimbau masyarakat yang penasaran agar tidak melihat gerhana secara langsung.
‘’Jika penasaran ingin melihat gerhana bisa menggunakan kacamata khusus atau menggunakan media lain yang aman bagi mata,’’ ujarnya.