Radartuban.jawapos.com – Indikasi buruknya perencanaan sejumlah proyek infrastruktur di Tuban yang berbuntut ‘’masalah’’ mengundang keprihatinan mahasiswa Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Makdum Ibrahim Tuban.
Kemarin (19/5), 20 aktivis dari organisasi kemahasiswaan tersebut mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban.
Di depan kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di Jalan Pahlawan, Tuban tersebut, mereka bergantian orasi menuntut kejelasan bermasalahnya proyek-proyek beranggaran besar. Mulai Gelanggang Olahraga (GOR) Ranggajaya Anoraga, alun-alun, rest area, dan ambruknya atap Gedung Korpri.
‘’Ini bukti jelas buruknya pemkab dalam perencanaan pembangunan,’’ ujar Ketua PK PMII IAINU Makhdum Ibrahim Tuban Ali Muhrizam.
Dia mengungkapkan buruknya perencanaan sejumlah proyek infrastruktur di Bumi Ronggolawe tidak hanya berakibat molor, namun juga ambruk. Rizam kemudian menyebut ambruknya atap Gedung Korpri serta molornya GOR Rangga Jaya Anoraga, alun-alun, dan rest area.
‘’Kami juga mempertanyakan faktor safety alun– alun bagian depan yang bisa memicu kecelakaan,’’ kritiknya.
Selain proyek yang sudah berjalan, mahasiswa IAINU Tuban itu juga meminta kejelasan proyek Jembatan Glendeng yang menghabiskan anggaran hingga Rp 30 miliar yang sampai saat ini belum dikerjakan.
‘’Perencanaannya seperti apa, kami tidak mau jika sampai ada kemoloran seperti tahun ini, semua harus jelas,’’ tegasnya.
Selain berorasi, mahasiswa juga membentangkan spanduk dan poster, serta menampilkan teatrikal.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang membentuk pagar betis di depan kantor DPUPR PRKP.