Radartuban.jawapos.com – Diduga karena tercampur air dengan kadar yang cukup tinggi, tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tuban berbondong-bondong mengembalikan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang dikirim Fuel Terminal Tuban.
Berdasarkan sumber yang dihimpun Jawa Pos Radar Tuban, sementara tiga SPBU yang mengembalikan kiriman. Ketiganya, SPBU Desa Sugih waras, Kecamatan Jenu, SPBU Mulung Kecamatan Merakurak, dan SPBU Compreng Keca matan Widang.
Pengiriman pertalite yang bercampur air itu awalnya dicurigai salah seorang petugas SPBU Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu saat melakukan pengecekan. Pihak SPBU yang curiga kemudian mengambil sampel pertalite dari kendaraan tangki pengangkut sebelum dimasukkan ke tangki penampungan SPBU. Dari sekitar 30 liter sampel pertalite yang diambil, didapati kandungan air yang cukup banyak.
Dikonfirmasi awak media, Supervisor SPBU Desa Sugihwaras Azmi Zulfikar mengatakan, pengambilan sampel dilakukan Jumat (16/12) sekitar pukul 21.00.
Dia mengatakan, untuk memastikan pertalie tersebut bercampur air, staf SPBU-nya pengambilan sampel hingga tiga kali.
‘’Saat tiga kali sampling hasilnya tidak bagus. Ditemukan BBM dalam tangki bercampur air,’’ tuturnya.
Setelah mendapati kandungan air dalam BBM dengan angka oktan atau RON 90 tersebut, lanjut Azmi, pihaknya membuat berita acara terkait pengembalian BBM. Dia khawatir BBM yang bercampur air tersebut meru gikan konsumen sekaligus SPBU-nya.
Kepada awak media, Azmi memastikan BBM yang mengandung air itu belum sempat dimasukkan ke dalam tangki penampungan SPBU.
‘’Belum kami masukkan ke dalam tangki karena khawatir terjadi sesuatu hal yang buruk di lapangan,’’ ujarnya.
Sementara itu, dalam siaran persnya, Area Manager Commrel and CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait terkontaminasinya air dalam BBM tersebut.
Terkait temuan tersebut, Deden berdalih kandungan air dalam pertalite tersebut dipicu hujan. ‘’Hasil investigasi yang dilakukan tim, ditemukan indikasi air di mobil tangki diduga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dari siang sampai malam,’’ tulisnya.
Deden juga menyampaikan, Pertamina telah melakukan proses pengujian BBM sesuai dengan standar prosedur dan ketentuan spesifikasi dari Dirjen Migas.
Terkait penyimpanan BBM di tangki timbun Fuel Terminal Tuban, pihaknya mengklaim telah melaksanakan pemeriksaan mutu terhadap mobil tangki yang melakukan penyaluran BBM. ‘’Sebagai tindak lanjut laporan tersebut, saat ini seluruh pengiriman BBM yang diduga terkontaminasi air sudah dikomunikasikan untuk proses pengembalian,’’ tegasnya. (yud/ds)