‘’Selebihnya (proses distribusi kartu, Red) tanggung jawab bank penyalur,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban. Sehingga, tegas dia, perihal keterlambatan proses distribusi kartu, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak bank.
Novi berharap, kartu yang masih tertahan agar segera didistribusikan secara maksimal pada tahun ini. Sehingga tidak ada lagi alasan problem penyaluran pupuk subsidi yang disebabkan kartu petani belum diterima petani.
‘’Kami memohon pihak BNI Cabang Tuban untuk segera menindaklanjuti dan memaksimalkan pendis tribusian kartani, termasuk EDC sebagai alat pencairan,’’ tandasnya.
Bidang Pemasaran Bisnis BNI Cabang Tuban Herny Kuncah yani membenarkan bahwa baru dari total 14.000 kartani baru 4000 yang tersalurkan. Sehingga masih tersisa 10.000 yang belum terdistribusi.
Sejauh ini, kata dia, distribusi sudah dila kukan secara optimal. Koordinasi dengan dinas terkait, desa, kecamatan, bahkan kelompok akan kami maksimalkan tahun ini,’’ katanya.
Sebagaimana diketahui, kartani diterbitkan merujuk Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Cara Penetapan Alokasi dan Harga Ecerean Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Di antara isinya, para petani wajib menggunakan kartani untuk menebus pupuk bersubsidi di kios-kios yang telah disediakan. Sehingga kartu yang dimaksud amat penting bagi petani untuk mendapatkan pupuk subsidi dengan mudah. (zid/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.