‘’Selain satu-satunya penawar lelang, mungkin PT Tuban Agung Makmur memenangkan karena layak secara teknis dan administratif. Kalau tidak, tak mungkinjadi pe menang, meski penawar tunggal,’’ ujarnya.
Terlepas apakah hal tersebut kontroversi, kata Imam, sapaannya, secara teknis hal ini sedikit menguntungkan ketika perusahaan orang yang sama memenangi lelang belanja sewa kendaraan bermotor penumpang 2023.
‘’Dengan demikian, kita tak perlu menjelaskan detail pelaksanaan Program Angkutan Pelajar,’’ ujarnya.
Imam juga menyampaikan, perusahaan tersebut sudah paham dan punya pengalaman selama menjadi rekanan Program Angkutan Pelajar 2022.
Lebih lanjut, alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi itu menegaskan, lelang belanja sewa kendaraan bermotor penumpang 2023 belum klir, meski telah ditentukan pemenangnya.
Itu karena proses lelang masih dalam tahap masa sanggah. Penandatanganan kontrak atau tahap terakhir lelang juga baru dijadwalkan Rabu (22/2).
‘’Kami berharap tak ada kendala. Agar proses lelang segera rampung dan Program Angkutan Pelajar tahun ini segera terealisasi. Target kami, awal Maret sudah mulai dan berakhir Mei,’’ imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Program Angkutan Pelajar di-launching Pemkab Tuban pada 2022. Program yang bersumber dari perubahan APBD 2022 tersebut untuk mengurai problem ketidaklayakan moda transportasi yang digunakan para pelajar ketika pulang – pergi ke sekolah.
Dalam realisasi perdana program tersebut pada pertengahan Oktober 2022, PT Tuban Agung Makmur memenangkan tender setelah menawar Rp 449 juta dari pagu Rp 459 juta.
Ketika merealisasikan program tersebut, PT Tuban Agung Makmur menggandeng Organda Tuban. Armada yang dioperasikan 41 unit mobil penumpang umum (MPU) yang melayani 14 rute dalam kota dan antarkecamatan.
Dominasi rutenya sepanjang jalur pantura mulai Kecamatan Palang, Jenu, Tambakboyo, hingga Bancar. Realisasi kedua tahun ini, teknisnya hampir sama. (sab/ds)