TUBAN, Radar Tuban – Kecamatan Kenduruan, Kerek, dan Singgahan merupakan tiga kecamatan di Tuban yang belum tersentuh jaringan air bersih.
Pada musim kemarau tahun ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban belum memprioritaskan perluasan jaringan pada tiga kecamatan tersebut, terutama Kenduruan yang paling membutuhkan.
Direktur PDAM Tirta Lestari Tuban Slamet Riyadi mengatakan, belum terjangkaunya Kenduruan karena persambungan antarjaringan cukup jauh. Dia menyampaikan, tahun ini PDAM belum memprioritaskan pembangunan jaringan pada kecamatan di wilayah barat daya Tuban tersebut
karena masih fokus membenahi pipa-pipa jaringan yang umurnya lebih dari 30 tahun. ”Perluasan jangkauan di Kecamatan Kenduruan baru menjadi atensi tahun depan,” ujarnya menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Tuban.
Dia menyampaikan, jaringan yang paling memungkinkan menjangkau kawasan wilayah Kecamatan Kenduruan diambilkan dari jaringan PDAM wilayah Jatirogo. ‘’Itu yang terdekat,’’ tegasnya.
Riyadi mengemukakan, dua kecamatan lain yang belum terjangkau jaringan PDAM, Kecamatan Singgahan dan Kerek terbilang relatif aman dari bencana kekeringan. Sebab, dua kecamatan tersebut memiliki pasokan air bersih dari tandon HIPPAM yang diotorisasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyar Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban.
‘’Sementara ini, HIPPAM sangat membantu kebutuhan air bersih,’’ tegasnya.
Seperti diketahui, pada musim kemarau 2021 wilayah Kecamatan Kenduruan dilanda krisis air. Terparah dilanda Desa Jlodro.
Pada September tahun itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mendistribusikan air bersih ke Jlodro tersebut menggunakan tiga truk tangki.
Selain Kenduruan, delapan kecamatan lain yang mengalami kekeringan adalah Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Merakurak, Montong, dan Jatirogo.(sab/ds)