Radartuban.jawapos.com – Warga di bantaran sungai Bengawan Solo di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang yang sebagian rumahnya terendam bah akhirnya bisa bernapas lega. Itu menyusul tinggi muka air (TMA) di wilayah hilir menurun hingga level di bawah siaga hijau.
Pantauan di papan duga Babat pukul 16.00 kemarin (17/2), TMA menurun hingga 7.18 peilschaal atau di bawah level siaga hijau 7.91 peilschaal.
Penurunan berlangsung konsisten dari pagi hingga menjelang malam. Sehari sebelumnya, TMA masih di atas siaga hijau dengan ketinggian 7.92 peilschaal.
Meski demikian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) tetap menyiagakan personel di titik-titik lokasi banjir luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Sedikitnya, sebanyak 12 desa di empat kecamatan—meliputi Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang terdampak bah.
‘’Alhamdulillah (debit muka air, Red) perlahan menunjukkan tren penurunan hingga di bawah level siaga hijau,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Tuban Sudarmaji.
Radartuban.jawapos.com – Warga di bantaran sungai Bengawan Solo di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang yang sebagian rumahnya terendam bah akhirnya bisa bernapas lega. Itu menyusul tinggi muka air (TMA) di wilayah hilir menurun hingga level di bawah siaga hijau.
Pantauan di papan duga Babat pukul 16.00 kemarin (17/2), TMA menurun hingga 7.18 peilschaal atau di bawah level siaga hijau 7.91 peilschaal.
Penurunan berlangsung konsisten dari pagi hingga menjelang malam. Sehari sebelumnya, TMA masih di atas siaga hijau dengan ketinggian 7.92 peilschaal.
Meski demikian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) tetap menyiagakan personel di titik-titik lokasi banjir luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Sedikitnya, sebanyak 12 desa di empat kecamatan—meliputi Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang terdampak bah.
- Advertisement -
‘’Alhamdulillah (debit muka air, Red) perlahan menunjukkan tren penurunan hingga di bawah level siaga hijau,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Tuban Sudarmaji.