Ditegaskan Darmaji—sapaan akrab nya—meski debit air di wilayah hilir sudah mulai stabil, warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo diimbau untuk tetap dan selalu waspada. Sebab, sewaktu-waktu debit muka air bisa kembali meninggi, seperti yang terjadi sebelumnya menyusul dibukannya spillway atau saluran pelimpah air di Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri—hulu Bengawan Solo.
‘’Terpenting, mematuhi arahan dari perangkat desa dan BPBD,’’ katanya.
Lebih lanjut mantan Kabag Kesra Sekretariat Daerah Tuban itu menyampaikan, sejauh ini keadaan warga yang rumahnya terendam masih terpantau aman. Tidak sam pai mengungsi.
‘’Untuk memastikan semua warga dalam keadaan aman, setiap hari kami pantau kondisinya,’’ terang mantan Camat Plumpang itu.
Sebagaimana diketahui, desa-desa terdampak luapan Sungai Bengawan Solo, meliputi Desa Menilo, Sandingrowo, Glagahsari, dan Kenongosari, Kecamatan Soko. Kemudian Desa Karangtinoto, Kanorejo, Ngadirejo, dan Sawahan, Kecamatan Rengel.
Di Kecamatan Widang meliputi Desa Patihan, Ngadipuro, dan Simorejo. Sedangkan di Kecamatan Plumpang satu desa, yakni Kebomlati. (tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.