TUBAN, Radar Tuban – Batu kumbung Tuban menjadi salah satu bahan dalam pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dipakainya batu kumbung asal Bumi Wali menjadi salah satu bahan sirkuit kelas dunia itu diabadikan dalam video berjudul Indonesia’s first street circuit: Mandalika Circuit yang diunggah channel resmi PT PP Persero Tbk.
Video yang diunggah sejak 12 November 2021 tersebut sudah ditonton lebih dari 41ribu viewers. Video berdurasi 4 menit 50 detik dan bernarasi bahasa Inggris tersebut menjelaskan keterlibatan PT Pembangunan Perumahan (PP) dalam pembangunan sirkuit kelas dunia.
Dijelaskan dalam video, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) ini membangun sirkuit dengan bahan kelas dunia. Antara lain, batu komposit dari Palu (Sulawesi Tengah) dan batu kumbung halus dari Tuban. Selebihnya bahan dari Singapura dan Jerman.
Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban melalui direct message (DM) Instagram @ptpp_infrastruktur1 membenarkan bahwa salah satu material yang digunakan dalam membangun sirkuit Mandalika berasal dari Tuban. Dijelaskan, limestone atau batu kapur dari Tuban merupakan material kapur murni. Kandungan kapurnya memenuhi ketentuan lebih dari sama dengan 95 persen dan mempunyai lebih dari 70 persen ukuran butiran 0,063 mm atau lolos saringan 230.
Mengutip dari balasan yang sama, akun tersebut memberikan penjelasan bahwa fungsi limestone Tuban adalah untuk membantu kerapatan pori sesuai spesifikasi teknis, yakni 3 – 3,5 persen. Limestone berperan mengisi celah aggregate pada sirkuit Mandalika. Dalam video juga dijelaskan bahwa spesifikasi bahan material untuk sirkuit MotoGP tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan sesuai standar atau kelas dunia.
Sementara itu, keterlibatan material Tuban dalam pembangunan arena kelas dunia tersebut sepertinya belum diketahui satu pun pejabat Tuban. Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengaku belum mengetahui terkait kabar tersebut. ‘’Kalau soal pertambangan mungkin yang lebih paham detailnya dari dinas lingkungan hidup dan perhubungan, saya belum ada info terkait hal tersebut,’’ tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Perhubungan (DLH Hub) Tuban Purnomo Sidi menyampaikan hal serupa. Pihaknya juga belum mengetahui terkait dilibatkannya material asal Tuban dalam pembangunan sirkuit. Demikian pula lokasi asal kumbung yang digunakan pembangunan juga belum diketahui. ‘’Waduh, kurang tahu,’’ ujarnya.
Seperti diketahui, Tuban memiliki potensi batu kumbung yang bagus. Penghasil bahan tambang tersebut tersebar di pegunungan kapur Kecamatan Palang, Semanding, Plumpang, dan Rengel. (yud/ds)