JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya sudah ada delapan kali gempa susulan setelah gempa yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur, pada Jumat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono di Jakarta, Jumat, menginformasikan delapan gempa susulan itu terjadi secara berturut pada siang ini mulai sejak pukul 11.22 WIB- 13.31 WIB.
“Delapan kali aktivitas gempa bumi susulan terbesar bermagnitudo 5,3 hingga terkecil 3,2 magnitudo,” kata dia.
Gempa pertama berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban itu berkekuatan 6 magnitudo, di koordinat 5.74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Selanjutnya lokasi pusat gempa susulan juga terpantau BMKG berpusat di 152 kilometer timur laut Rembang, Jawa Tengah, 153 kilometer barat laut Lamongan, Jawa Timur, 175 kilometer barat laut Surabaya, Jawa Timur, dan 612 kilometer timur laut Jakarta.
Adapun dampak getaran dengan skala intensitas tersebut dirasakan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora Pekalongan). Selanjutnya, Jawa Timur (Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang) dan DI Yogyakarta.
Terutama Kota Tuban, berdasarkan laporan tim BMKG, kota tersebut merasakan getaran gempa susulan ini sekitar 15 menit hingga pasien rumah sakit sempat dievakuasi ke luar gedung, salah satunya RS NU Tuban.
Namun Daryono menegaskan BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas kondisi demikian terlebih gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Secara prinsip masyarakat masih tetap aman beraktivitas seperti biasa di pantai maupun laut pasca-kejadian ini,” ujarnya.
BMKG pun telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memonitor ke wilayah yang terdampak atau merasakan getaran gempa bumi ini. (*)
Sumber: ANTARA, Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo