Radartuban.jawapos.com – Ombak tinggi di perairan Laut Jawa memakan korban. Dua nelayan Tuban dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpangi tenggelam di lepas pantai Desa Kradenan, Kecamatan Palang.
Kejadian yang berlangsung Rabu (20/7) sekitar pukul 03.00 itu disampaikan Jupri. Dia mengatakan, dua nelayan yang bernama Hendin Debi Setiawan, 40, dan Rukadi, 49, tersebut hingga kemarin pukul 19.30 belum kembali.
Sejumlah nelayan Desa Kradenan, Kecamatan Palang sudah mendatangi rumah dua nelayan tersebut. Setelah memastikan mereka belum kembali, Jupri dan dua keluarga nelayan tersebut melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala BPBD Tuban Sudarmaji membenarkan petaka laut yang menimpa dua nelayan tersebut. Begitu menerima laporan, kata dia, Rabu (20/7)malam, timnya mengadakan pencarian yang dibantu warga. Dia mengatakan, hingga kemarin sore, baru satu nelayan yang ditemukan. Dia adalah Rukadi.
Mantan kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Tuban ini menyampaikan, korban Rukadi ditemukan terkatung-katung memeluk jeriken di perairan utara Pelabuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-Awar Desa Mentoso, Kecamatan Jenu.
Saksi yang menemukan adalah Dimyanto. Begitu ditemukan, korban langsung didaratkan ke Tempat Pelelangan Ikan Glondong, Desa Glondong gede, Kecamatan Tambaboyo. Sekarang ini, Rukadi masih dirawat di Puskesmas Tambakboyo.
Terkait nasib Hendin Debi Setiawan, Sudarmaji menyampaikan, tim BPBD masih melakukan pencarian dengan berkolaborasi bersama pihak lain.
‘’Dugaan sementara, petaka tersebut terjadi karena perahu korban diterjang gelombang,’’ imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Sutopo, nelayan Palang, terang dia, kedua nelayan tersebut menebar jaring di perairan barat offshore kapal induk Gagak Rimang. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari kapal minyak tersebut. (sab/ds)