Radartuban.jawapos.com – Wacana pelaksanaan penilaian Adipura Kencana kembali muncul tahun ini. Ini merupakan kesekian kalinya mengemukanya wacana tersebut. Bahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan kepada Jawa Pos Radar Tuban mengungkapkan institusinya bakal diundang berdiskusi di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro terkait pelaksanaan ajang pemberian penghargaan bagi kabupaten/kota yang berhasil dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan pada Selasa (23/8) mendatang.
Dia menyampaikan, diskusi tersebut menjadi sinyal kesekian kalinya bahwa penilaian Adipura Kencana 2022 segera digelar setelah dua tahun rehat akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya, diskusi dengan tema yang sama berlangsung di Jogjakarta pada 23—24 Mei lalu. Penyelenggaranya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Bambang berharap, diskusi yang diadakan di Bakorwil Bojonegoro dan mengundang instansi terkait di wilayah kerja Bakorwill Bojonegoro lebih konkret.
Pejabat asal Lamongan ini mengatakan, kepastian penilaian Adipura Kencana 2022 menjadi pertimbangan instansinya untuk memaksimalkan penataan lingkungan, kebersihan, dan pengelolaan sampah.
‘’Utamanya pengelolaan sampah,’’ tegasnya.
Bambang mengemukakan, masih banyak sampah di Bumi Ronggolawe yang belum terolah. Hal tersebut, lanjut dia, dipicu dari perilaku masyarakat yang tidak optimal dalam membuang sampah sesuai jenisnya.
‘’Sampah tidak terpilah. Pengelolaan menjadi lebih susah,’’ bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sampah, Limbah dan B3 DLHP Tuban Arwin Mustofa membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, dari 450 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Tuban per hari, yang terpilah dan terolah baru 10-20 ton. Sampah-sampah tersebut ‘’disulap’’ menjadi substitusi batu bara dan dikirim ke PLTU Tanjung Awar-Awar.
Selain itu, lanjut Arwin, pengurangan sampah juga dilakukan oleh sekitar 60 unit bank sampah masyarakat. Pejabat muda ini menyampaikan, 60 bank sampah tersebut paling tidak bisa mengurangi puluhan kilogram sampah per harinya.
Elemen berikutnya yang berkontribusi mengurangi sampah di Bumi Ronggolawe, kata Erwin, adalah para pengusaha rongsok.
‘’Para pengepul rongsok per harinya bisa mengurangi sampah sekitar 64 ton,’’ pungkasnya. (sab/ds)