RADAR TUBAN – Pantang bagi tim barongsai Tuban untuk menyerah sebelum bertanding. Turun pada grup B kualifikasi Pra-PON 2023 bersama tim raksasa dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah, tim dari Bumi Ronggolawe optimistis melangkah mulus membawa bendera Jatim pada PON XXI di Aceh tahun depan.
Kepercayaan diri tim Tuban yang membawakan tari tradisional asal Tiongkok tersebut berbuah manis. Pada pertandingan yang digelar selama dua hari, 19-20 Agustus di Pluit Mal Jakarta tersebut, tim barongsai Tuban menempati peringkat tiga.
Sesuai ekspektasi, tim ini pun mendapat tiket menuju PON XXI di Aceh, Sumateri Utara pada 5 September 2024.
‘’Tim yang berhak bertanding di PON hanya tiga tim di masing-masing grup,’’ ujar Vickin Santa Wonys, pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kabupaten Tuban ketika dihubungi Jawa Pos Radar Tuban melalui sambungan telepon.
Vickin mengatakan, berbekal pengalaman seleksi di Jatim, tim barongsai Tuban tetap menunjukkan kelasnya menghadapi sejumlah tim papan atas di grup B Pra-PON 2023. Terutama dari Jakarta dan Jabar yang merupakan lawan terberat.
Selain lebih dulu berkecimpung di dunia olahraga barongsai, sebagian besar pemainnya memiliki jam terbang yang tinggi dibanding pemain Tuban.
Dominasi tim dari dua provinsi tersebut terbukti. Tim barongai DKI Jakarta menyabet juara. Runner up-nya Jabar. Sedangkan tiga tim yang tersingkir, Jogjakarta, Banten, dan Jateng.
Vickin menyampaikan, tim barongsainya telah disiapkan jauh hari sebelumnya dengan latihan teknis dan fisik. Bekal lain yang diberikan adalah latihan mental.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tuban Zainal Maftuhien memberikan apresiasi atas prestasi tim barongsai Tuban yang berhak membawa bendera Provinsi Jatim pada perhelatan PON Aceh.
‘’Selamat dan terima kasih atas kerja kerasnya. Keberhasilan ini merupakan awal menuju tantangan yang lebih berat,’’ ujarnya. (ds)