BANJARMASIN – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Husni Thamrin mengatakan petugas sedang mengusut penyebab kebakaran 13 rumah dan lima pintu kontrakan dihuni 20 kepala keluarga (KK) dengan jumlah orang 60 jiwa di Banjarmasin Utara.
“Petugas sudah mendata seluruh korban kebakaran rumah, namun penyebab kebakaran masih tahap penyelidikan,” kata Husni di Banjarmasin, Jumat.
Dia menyebutkan informasi kebakaran diterima pada dini hari tadi sekitar pukul 03.15 Wita, rumah hangus terbakar mencapai 70-100 persen.
“Sumber air ada, kendalanya di lapangan karena rumah terbuat dari kayu sehingga api cepat membesar, tetapi kami pastikan tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Husni mengungkapkan petugas gabungan dari pemerintah daerah dan para relawan barisan pemadam kebakaran (BPK) Banjarmasin membutuhkan waktu sekitar tujuh puluh menit untuk menjinakkan kobaran api yang melahap permukiman warga tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan pula, titik lokasi kebakaran memasuki gang dengan lebar dua meter tepatnya di belakang Masjid Jami, RT. 06, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara.
Sementara itu, petugas gabungan di lapangan berasal dari BPBD Banjarmasin, Dinsos Banjarmasin, DPKP Banjarmasin, Relawan BPK Banjarmasin, PMI Banjarmasin, Polsek Banjarmasin Utara, dan Emergency gabungan.
BPBD Banjarmasin mencatat data penghuni rumah korban kebakaran diantaranya warga RT 04 diantaranya Tika (2 KK, empat jiwa), Haris (satu KK, empat jiwa), Ijum (satu KK, empat jiwa), Halidi (empat KK, 12 jiwa), Syaiful (satu KK, empat jiwa), Arsun (rumah keadaan kosong), Rofehat (dua KK, enam Jiwa), Ita (rumah keadaan kosong).
Kemudian kontrakan lima pintu yakni, dua pintu milik Haris dihuni atas nama Niken (satu KK, tiga jiwa), satu KK belum melapor (2 jiwa). Selanjutnya tiga pintu kontrakan milik Syaiful dihuni atas nama Linda (satu KK, empat jiwa), satu Kk Tidak melapor, dan satu pintu kosong.
Lalu warga RT 06 diantaranya atas nama Rifani (satu KK, empat jiwa), Alex (satu KK, tiga jiwa), Thalib (satu KK, satu jiwa), Syuriani (dua KK, lima jiwa), Ahim (satu KK, tiga jiwa).
“Total kerugian belum bisa dipastikan, masih tahap pendataan lengkap,” ujar Husaini. (*)
Sumber: ANTARA, Pewarta: Tumpal Andani Aritonang