30.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Hari Santri 2022, Ma’ruf Amin: Tugas Santri Melakukan Perbaikan-Perbaikan

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Menyambut Hari Santri 2022, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa peran santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sejak era penjajahan hingga kemerdekaan terus diakui oleh negara.

Pengakutan itu diantaranya diwujudkan dengan penetapan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober. Ma’ruf mengatakan, kiprah para santri di berbagai bidang selama ini sangat luar biasa.

Kiprah tersebut dilandasi keteguhan dalam mempertahankan prinsip islahiyah atau melakukan perbaikan. “Tugas kita sebagai santri adalah melakukan perbaikan-perbaikan, karena khittah santri itu khittah islahiyah. Seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,” jelasnya di Jakarta pada Jumat (21/10).

Dia berpesan supaya langkah-langkah santri dalam berkarya bukan untuk mencari kedudukan atau kemuliaan semata. Tetapi semata-mata untuk perbaikan. Urusan kedudukan dan kemuliaan dianggap saja sebagai hadiah.

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) M. Ali Ramdhani juga mengatakan, bangsa Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan peran positif pesantren. Pejabat yang akrab disapa Dhani itu mengatakan selama ini keberadaan pesantren sudah tidak diragukan lagi.

Baca Juga :  Rest Area Makin Memprihatinkan, Proyek Penataan Tak Kunjung Dikerjakan

“Pesantren telah melahirkan generasi bangsa yang berkontribusi signifikan mengiringi pembangunan Indonesia,” katanya di Jakarta pada Jumat (21/10).

Seperti diketahui posisi-posisi strategis banyak diduduki oleh keluarga santri. Mulai dari Presiden Gus Dur, kemudian saat ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kemudian banyak sosok menteri, gubernur, bupati, dan wali kota yang berlatar belakang santri.

Guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu mengatakan peran tersebut diharapkan terus digali ke depannya. Dhani mengatakan lingkungan pesantren saat ini tidak lepas dari kebaruan.

Untuk itu, diantara kegiatan menyambut Hari Santri 2022 ini, Kemenag menggelar kegiatan Simposium Pemikiran Santri. Kegiatan ini dipusatkan di Jakarta hingga Minggu (23/10) depan.

Baca Juga :  Baru Tiba dari Tanah Suci, Pegawai Kemenag Tuban Ini Dapat Jabatan Baru

Dhani berharap melalui kegiatan tersebut, dapat melahirkan ide-ide baru terkait Islam kekinian di era digital. “Ini dapat dijadikan momentum kebangkitan pemikiran pesantren,” katanya.

Dhani mengatakan, pesantren tidak hanya berhasil mencetak SDM unggul. Tetapi juga menjadi pusat gerakan mempertahankan khazanah keislaman dalam tradisi yang kuat.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur mengatakan Hari Santri 2022 mengusung tema besar Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Dia menuturkan simposium itu menjadi ajang konsensus pemikiran para praktisi, peneliti, dan pemerhati pesantren di Indonesia.

“Kegiatan ini terbagi dalam empat agenda utama,” katanya. Yaitu special panels, parallel session, bedah buku, dan bedah tokoh.

Isu-isu strategis yang dibahas diantaranya adalah pesantren ramah anak dan disabilitas. Kemudian pesantren dan lingkungan hidup, kemandirian ekonomi pesantren, serta tentang fiqih minoritas. (JPG)

Radartuban.jawapos.com – Menyambut Hari Santri 2022, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa peran santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sejak era penjajahan hingga kemerdekaan terus diakui oleh negara.

Pengakutan itu diantaranya diwujudkan dengan penetapan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober. Ma’ruf mengatakan, kiprah para santri di berbagai bidang selama ini sangat luar biasa.

Kiprah tersebut dilandasi keteguhan dalam mempertahankan prinsip islahiyah atau melakukan perbaikan. “Tugas kita sebagai santri adalah melakukan perbaikan-perbaikan, karena khittah santri itu khittah islahiyah. Seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,” jelasnya di Jakarta pada Jumat (21/10).

Dia berpesan supaya langkah-langkah santri dalam berkarya bukan untuk mencari kedudukan atau kemuliaan semata. Tetapi semata-mata untuk perbaikan. Urusan kedudukan dan kemuliaan dianggap saja sebagai hadiah.

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) M. Ali Ramdhani juga mengatakan, bangsa Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan peran positif pesantren. Pejabat yang akrab disapa Dhani itu mengatakan selama ini keberadaan pesantren sudah tidak diragukan lagi.

- Advertisement -
Baca Juga :  Surat Percepatan Haji Ini Beredar di Medsos, Kemenag: Itu Jelas Hoaks!

“Pesantren telah melahirkan generasi bangsa yang berkontribusi signifikan mengiringi pembangunan Indonesia,” katanya di Jakarta pada Jumat (21/10).

Seperti diketahui posisi-posisi strategis banyak diduduki oleh keluarga santri. Mulai dari Presiden Gus Dur, kemudian saat ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kemudian banyak sosok menteri, gubernur, bupati, dan wali kota yang berlatar belakang santri.

Guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu mengatakan peran tersebut diharapkan terus digali ke depannya. Dhani mengatakan lingkungan pesantren saat ini tidak lepas dari kebaruan.

Untuk itu, diantara kegiatan menyambut Hari Santri 2022 ini, Kemenag menggelar kegiatan Simposium Pemikiran Santri. Kegiatan ini dipusatkan di Jakarta hingga Minggu (23/10) depan.

Baca Juga :  Halte Bayangan di Sejumlah Lokasi di Tuban Ini Akan Ditertibkan

Dhani berharap melalui kegiatan tersebut, dapat melahirkan ide-ide baru terkait Islam kekinian di era digital. “Ini dapat dijadikan momentum kebangkitan pemikiran pesantren,” katanya.

Dhani mengatakan, pesantren tidak hanya berhasil mencetak SDM unggul. Tetapi juga menjadi pusat gerakan mempertahankan khazanah keislaman dalam tradisi yang kuat.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur mengatakan Hari Santri 2022 mengusung tema besar Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Dia menuturkan simposium itu menjadi ajang konsensus pemikiran para praktisi, peneliti, dan pemerhati pesantren di Indonesia.

“Kegiatan ini terbagi dalam empat agenda utama,” katanya. Yaitu special panels, parallel session, bedah buku, dan bedah tokoh.

Isu-isu strategis yang dibahas diantaranya adalah pesantren ramah anak dan disabilitas. Kemudian pesantren dan lingkungan hidup, kemandirian ekonomi pesantren, serta tentang fiqih minoritas. (JPG)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img