BOYOLALI – Jalan penghubung di Desa Suroteleng dan Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa siang, sudah kembali normal pasca tertutup longsor, Senin (22/1).
Jalan tersebut kini bisa dilewati kendaraan roda empat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Suratno mengatakan, longsoran material yang menutup jalan telah disingkirkan.
“Namun, jalan yang tertutup tanah longsor itu, sekitar pukul 14.00 WIB, baru bisa dilewati kendaraan setelah dilakukan kerja bakti oleh warga untuk menyingkirkan longsoran material yang menutup jalan itu, pada Selasa, sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Suratno.
Dari pendataan BPBD, kata dia, alat berat tidak bisa masuk ke jalur tersebut karena akses jalan terlalu curam dan alat untuk mengangkut alat berat ke lokasi juga tidak memungkinkan. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pemerintah Desa Suroteleng dan tokoh masyarakat yang sepakat melakukan gotong-royong untuk menyingkirkan longsoran tanah itu.
“Alhamdulillah, Selasa ini, pada pukul 14.00 WIB, arus jalan sudah dapat dibuka dan dilewati kendaraan roda empat. Kejadian tanah longsor itu, dilaporkan tidak sampai ada korban jiwa,” katanya.
Kendati demikian, BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap bencana musim hujan, yakni tanah longsor, banjir, dan angin kencang yang sering terjadi di daerah ini. (*)
Sumber: ANTARA, Pewarta: Bambang Dwi Marwoto