28.9 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Titik Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban Masih Belum Pasti

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Titik yang dilalui jalan tol Demak – Tuban masih belum pasti. Meski pada sosialisasi 16 Februari lalu disampaikan tol tersebut melewati 35 desa pada lima kecamatan, ternyata itu bukan lokasi pasti.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang mementahkan rencana tersebut saat menerima kunjungan kerja Komisi I DPRD Tuban kemarin (22/3). Direktur Jalan Bebas Hambatan BPJT Budi Harimawan dan Sekretaris BPJT Triono Junoasmono yang menyampaikan penjelasan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, pejabat teras BPJT justru mengaku tidak tahu kalau ada sosialisasi. Apalagi, sudah menyebutkan titik desa yang bakal dilewati jalan bebas hambatan tersebut. BPJT memastikan pembangunan jalan tol baru tahap perencanaan.

Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni mengatakan, saat melakukan kunjungan ke BPJT, dia sebenarnya ingin mempertanyakan keseriusan pemerintah pusat untuk membangun jalan tol Tuban – Demak yang sudah disosialisasikan. Namun, dia dan anggotanya kaget setelah mendapat penjelasan kalau BPJT belum ada rencana apa pun terkait jalan tol Demak – Tuban.

Baca Juga :  Airlangga: Prof Fahmi Idris Seorang Pekerja Keras yang Mudah Bergaul

‘’BPJT justru bingung, karena pembangunan jalan tol masih perencanaan. Jadi tidak mungkin sudah ada penentuan titik, apalagi muncul harga tanah dan rencana pembebasan lahan,’’ ujar wakil rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu.

Terkait acara konsultasi publik beberapa waktu lalu, Roni, sapaannya, menduga itu baru tingkat kabupaten. Itu karena dari BPJT belum ada tahapan penentuan titik.

”Jika melihat pemaparan BPJT, proses konstruksi baru dimulai 2025 sampai 2029,” ujarnya.

Itu pun pembangunannya diawali dari jalan tol Demak – Rembang dengan panjang 90 kilometer (km). Setelah itu, baru dilanjutkan jalan tol Rembang – Tuban dengan panjang 83 km dengan target pembangunan pada 2035 sampai 2039.

Sementara untuk jalan tol Tuban – Babat – Lamongan – Gresik dengan panjang 73 km ditargetkan pada 2025 – 2029.

‘’Semua masih proses perencanaan,’’ ujar ketua komisi yang membidangi pembangunan dan sumber daya manusia (SDM) itu.

Jika melihat timeline yang disampaikan BPJT, kata Roni, perencanaan sampai konstruksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Diperkirakan hingga puluhan tahun.

Baca Juga :  Anggaran Perbaikan Jalan Menuju Jembatan KaRe Ditambah Rp 1 M

‘’Untuk itu, kami akan memanggil dinas PUPR dan sekda  untuk menyinergikan,’’ ujarnya.

Di tengah rencana pembangunan jalan tol, Roni sangat menyayangkan menyebarnya informasi seputar titik yang dilintasi.

‘’Kami khawatir ini malah menimbulkan keresahan masyarakat terkait pengadaan lahan jalan tol. Ini harus kita luruskan,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung  Supriyadi mengakui pembangunan jalan tol Demak-Tuban masih dalam tahap perencanaan.

Ditanya titik yang dilalui, dia belum bisa memastikan.

”Baru-baru ini ada perubahan titik jalan tol,” ujar dia yang mengakui ada perubahan dari hasil konsultasi publik pada Februari lalu.

Agung juga menyampaikan, hari ini (kemarin), juga berlangsung pertemuan di kantor badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) setempat yang membahas perubahan gambar rencana jalan tol. Gampar itu pun, menurut mantan kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Setda Tuban  ini, masih belum pasti dan bisa berubah lagi. (fud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Titik yang dilalui jalan tol Demak – Tuban masih belum pasti. Meski pada sosialisasi 16 Februari lalu disampaikan tol tersebut melewati 35 desa pada lima kecamatan, ternyata itu bukan lokasi pasti.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang mementahkan rencana tersebut saat menerima kunjungan kerja Komisi I DPRD Tuban kemarin (22/3). Direktur Jalan Bebas Hambatan BPJT Budi Harimawan dan Sekretaris BPJT Triono Junoasmono yang menyampaikan penjelasan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, pejabat teras BPJT justru mengaku tidak tahu kalau ada sosialisasi. Apalagi, sudah menyebutkan titik desa yang bakal dilewati jalan bebas hambatan tersebut. BPJT memastikan pembangunan jalan tol baru tahap perencanaan.

Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni mengatakan, saat melakukan kunjungan ke BPJT, dia sebenarnya ingin mempertanyakan keseriusan pemerintah pusat untuk membangun jalan tol Tuban – Demak yang sudah disosialisasikan. Namun, dia dan anggotanya kaget setelah mendapat penjelasan kalau BPJT belum ada rencana apa pun terkait jalan tol Demak – Tuban.

Baca Juga :  Dirjen KI Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tuban

‘’BPJT justru bingung, karena pembangunan jalan tol masih perencanaan. Jadi tidak mungkin sudah ada penentuan titik, apalagi muncul harga tanah dan rencana pembebasan lahan,’’ ujar wakil rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu.

- Advertisement -

Terkait acara konsultasi publik beberapa waktu lalu, Roni, sapaannya, menduga itu baru tingkat kabupaten. Itu karena dari BPJT belum ada tahapan penentuan titik.

”Jika melihat pemaparan BPJT, proses konstruksi baru dimulai 2025 sampai 2029,” ujarnya.

Itu pun pembangunannya diawali dari jalan tol Demak – Rembang dengan panjang 90 kilometer (km). Setelah itu, baru dilanjutkan jalan tol Rembang – Tuban dengan panjang 83 km dengan target pembangunan pada 2035 sampai 2039.

Sementara untuk jalan tol Tuban – Babat – Lamongan – Gresik dengan panjang 73 km ditargetkan pada 2025 – 2029.

‘’Semua masih proses perencanaan,’’ ujar ketua komisi yang membidangi pembangunan dan sumber daya manusia (SDM) itu.

Jika melihat timeline yang disampaikan BPJT, kata Roni, perencanaan sampai konstruksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Diperkirakan hingga puluhan tahun.

Baca Juga :  Dituding Ilegal, Puluhan Orang Segel Gerbang Proyek Pengelolaan Gas

‘’Untuk itu, kami akan memanggil dinas PUPR dan sekda  untuk menyinergikan,’’ ujarnya.

Di tengah rencana pembangunan jalan tol, Roni sangat menyayangkan menyebarnya informasi seputar titik yang dilintasi.

‘’Kami khawatir ini malah menimbulkan keresahan masyarakat terkait pengadaan lahan jalan tol. Ini harus kita luruskan,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban Agung  Supriyadi mengakui pembangunan jalan tol Demak-Tuban masih dalam tahap perencanaan.

Ditanya titik yang dilalui, dia belum bisa memastikan.

”Baru-baru ini ada perubahan titik jalan tol,” ujar dia yang mengakui ada perubahan dari hasil konsultasi publik pada Februari lalu.

Agung juga menyampaikan, hari ini (kemarin), juga berlangsung pertemuan di kantor badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) setempat yang membahas perubahan gambar rencana jalan tol. Gampar itu pun, menurut mantan kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Setda Tuban  ini, masih belum pasti dan bisa berubah lagi. (fud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img