JAWA POS, Radar Tuban – Puluhan rumah di bibir pantai Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu sejak tiga hari terakhir terendam banjir rob. Saking tingginya air laut yang naik ke daratan, tanggul pantai di desa setempat pun tak mampu menahannya.
Pantauan Jawa Pos Radar Tuban, banjir rob di desa setempat merendam puluhan rumah warga. Karena tak memungkinkan ditempati, penghuninya terpaksa mengungsi.
Kepada wartawan koran ini, Ngatmiran, warga desa setempat menuturkan, banjir rob datang tiba-tiba sekitar pukul 10.00. Air yang datang bergemuruh tersebut menerobos tanggul setinggi 1,5 meter.
Pria 70 tahun ini menuturkan, mulanya, rob menenggelamkan pemukiman warga setinggi mata kaki. Hanya dalam hitungan kurang dari dua jam, air laut yang masuk pemukiman naik hingga setinggi pinggul orang dewasa.
”Saya bersama keluarga dan tetangga akhirnya mengungsi di sepanjang tepi jalan Tuban – Bulu,” kata Ngatmiran.
Dia mengatakan, banjir rob hingga setinggi pinggul orang dewasa termasuk kejadian pertama sejak dia tinggal di perkampungan setempat sekitar 50 tahun lebih.
‘’Biasanya air laut tak naik sampai di atas tanggul,’’ ujar dia sambil menunjuk arah tanggul.
Senada disampaikan Rosida. Dia mengeluh sejumlah barang miliknya hilang terbawa banjir rob. Salah satunya tiga sak arang untuk membakar sate jualannya. Begitu juga sejumlah uang dan sembilan ekor ayamnya.
‘’Terus mau kerja pakai apa saya ini,’’ keluhnya. Rosida mengungkapkan, suaminya sempat pingsan setelah tahu sejumlah hartanya ludes.
Camat Jenu Youliani FP mengatakan, semua kawasan di sepanjang pesisir pantai Jenu terdampak banjir rob. Kawasan tersebut meliputi Desa Sugihwaras, Beji, Remen, dan desa lainnya.
‘’Ini kami sedang mendata berapa korban yang terdampak untuk dilaporkan ke BPBD,’’ ujarnya.
Pantai Cemara di Desa Sugihwaras tak luput dari terjangan banjir rob. Kemarin, seluruh daratan wisata bahari ini digenangi air laut setinggi kurang lebih 50 sentimeter (cm).
Destinasi wisata ini pun sementara tidak beroperasi. ‘’Tadi pagi warung-warung masih banyak yang buka, tapi setelah air naik, semua warung tutup,’’ ujar Sumaji, pemilik salah satu rumah makan di pantai tersebut. Di pantai ini, banjir rob membawa lumpur berwarna kecoklatan. (fud/ds)