Kementerian Agama (Kemenag) Tuban melaunching program Tuban Bangga. Peluncuran program itu berlangsung di Ruang Ronggolawe Lantai 3, Sekretariat Daerah Tuban, kemarin (23/5) di Lantai. Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Aditya Halindra Faridzky bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda) Tuban.
PROGRAM Tuban Bangga merupakan akronim dari Tuban mBangun Keluarga. Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir mengatakan, program Tuban Bangga merupakan ikhtiar Kemenag Tuban dalam mewujudkan keluarga maslahah. Utamanya dalam menekan problem sosial di Bumi Wali—sebutan Kota Tuban.
Di antara problem sosial itu, perceraian, dispensasi nikah, serta angka stunting yang masih tinggi.
‘’Dengan ikhtiar program Tuban Bangga ini, semoga tiga permasalahan sosial itu bisa teratasi,’’ katanya.
Diungkapkan Munir, penekanan tiga persoalan tersebut harus dioptimalisasi dari berbagai sektor. Tidak bisa hanya mengandalkan Kemenag saja. Penyelesaiannya harus dari hulu hingga hilir. Sebab, ketiga problem itu saling berkesinambungan ke berbagai pihak.
‘’Selain sosialisasi dan edukasi, peran dari berbagai pihak sangat diperlukan,’’ tuturnya.
Karena menjadi problem bersama, maka dalam peluncuran program Tuban Bangga itu mengundang berbagai pihak, seperti Kantor Urusan Agama (KUA), pemerintah kecamatan, serta perwakilan dari masing-masing puskesmas se-Kabupaten Tuban.
Hadirnya berbagai pihak ini diharapkan bisa bersama-sama menekan tiga persoalan di atas.
‘’Kita undang berbagai pihak ini, karena mereka bersinggungan langsung dengan masyarakat. Sehingga perannya sangat diperlukan,’’ terang doktor lulusan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Surabaya itu.
Lebih lanjut, mantan Kepala Kemenag Madiun itu mengutarakan, dengan program Tuban Bangga tersebut, diharapkan Kota Tuban bisa berketahanan keluarga dan layak anak. Juga ada kebijakan baru yang bisa dihasilkan untuk benar-benar menekan tiga persoalan di atas.
‘’Nantinya, program ini akan digencarkan,’’ tandas dia.