Radartuban.jawapos.com – Kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu kembali direncanakan menerima kucuran dana dari Pertamina. Kali ini, dana yang diberikan perusahaan pelat merah tersebut terkait lahan untuk proyek pelebaran jalan poros desa setempat.
Ini merupakan gelontoran dana jumbo kedua. Sebelumnya, pada 2018—2019, warga di kampung setempat menerima kucuran dana proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR). Kabar tersebut disampaikan Kepala Desa Sumurgeneng Gianto. Dia mengatakan, jalan poros desa tersebut dilebarkan karena kurang luas untuk akses keluar—masuk kendaraan ke kilang minyak GRR.
‘’Pertamina akan memperlebar jalan poros desa (Sumurgeneng, Red) sekitar sembilan meter,’’ ujarnya ketika ditemui Jawa Pos Radar Tuban di Kantor Kecamatan Jenu kemarin (23/8).
Saat ini, terang Gianto, jalan poros desanya hanya memiliki lebar sekitar empat meter.
Karena itu, Pertamina butuh tambahan dua setengah meter di sisi kiri dan kanan jalan poros desa setempat.
Untuk memenuhi kebutuhan perluas jalan tersebut, lanjut pria 40 tahun ini, sebagian lahan dan bangunan milik ratusan warganya harus dikepras. Utamanya yang berada di tepi jalan poros desa.
Gianto memerinci total lahan yang dibutuhkan Pertamina untuk perluasan jalan sekitar 219 bidang. Lahan tersebut mulai badan rumah, pagar halaman, bangunan toko, hingga lahan kosong.
Kepala desa yang juga putra daerah setempat ini menyampaikan, hingga saat ini proyek pelebaran jalan masih tahap sosialisasi. Terakhir, sosialisasi digelar Rabu (3/8).
Setelah sosialisasi, kata Gianto, tahap selanjutnya pendataan, pengukuran, penentuan harga, pembayaran, dan pembebasan lahan.
‘’Akhir tahun (2022, Red) kira-kira sudah klir. Masuk tahap pembebasan lahan. Konstruksinya diprediksi 2023,’’ ujarnya.
Selain Desa Sumurgeneng, desa berikutnya yang terkena dampak pengepresan adalah Wadung, Tasikharjo, dan Purworejo, ketiganya di Kecamatan Jenu.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Jenu Yoeliani Endang Poerwati belum berkomentar banyak terkait proyek pelebaran jalan oleh Pertamina.
‘’Mari kita tunggu prosesnya. Semoga tidak ada konfik apa pun dari proyek tersebut,’’ tuturnya. (sab/ds)