USAI terpilih secara aklamasi dan ditetapkan sebagai Ketua DPC HKTI Tuban PeriodeĀ 2022-2027, hal pertama yang disampaikan Muhammad Anwar adalah rasa syukur atas proses muscab yang berjalan lancar. Dinamika dalam setiap proses adalah hal wajar. Terpenting, hasil akhir yang sangat dinamis.
āāSesuai kepanjangan HKTI, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, saya sangat salut dan mengapresiasi betul kepada pengurus dan anggota HKTI, ternyata sangat rukun sekali,āā katanya bangga menjadi bagian dari HKTI.
Disampaikan De Anwarā sapaan akrabnya, kerukunan menjadi modal amat penting dalam menjalankan organisasi.
āāTugas kita ke depan, tinggal bagaimana agar organisasi ini semakin kompak dan solid lagi hingga ke tingkat ranting,āā tuturnya menjadi poin pertama yang akan dijalankan dalam memimpin HKTI Tuban.
Selanjutnya, papar De Anwar, adalah menata organisasi secara administrasi. Ke depan, terang dia, seluruh anggota HKTI harus memiliki kartu tanda anggota (KTA). Kartu keanggotaan ini tidak sekadar sebagai identitas anggota, tapi juga untuk memudahkan proses kerja sama dengan instansi/ lembaga terkait. Sehingga petani semakin berdaya.
Tidak kalah penting yang akan diseriusi betul oleh HKTI Tuban adalah membuat demplotāpercontohan pertanian modern dan ekonomis. Pada tahap awal, rencana ini akan disiapkan di setiap PAC hingga terus berkembang ke tingkat ranting.
āāTermasuk pelanpelan merubah mindset petani agar tidak ketergantugan dengan pupuk kimia. Ini penting supaya kesuburan tanah kembali normal. HKTI di setiap PAC hingga ranting harus menjadi pelopor menjadi petani yang ramah lingkungan dan ekonomis,āā harapannya.
Lebih lanjut De Anwar menyampaikan, yang menjadi cita-cita besarnya adalah mewujudkan kemandirian petani. Mulai dari pembenihan hingga pascapanen. Visi besar inilah yang akan ditempuh HKTI Tuban ke depan. Sehingga tidak terus-terusan bergantung dengan bibit dari perusahaan besar dan para tengkulak pasca panen.
āāHKTI sudah memiliki koperasi. Inilah yang nanti akan kita optimalkan. Bagaimana petani ke depan harus berdaya dan sejahtera,āā tegasnya.
Tantangan lain petani di era modern, lanjut De Anwar, adalah indeks pertanaman (IP). Sebab, tantangan pertanian hari ini bukan luas tanah, tapi luas tanam.
āāInilah kenapa penting sekali meningkatkan IP (jumlah panen). Sebab lahan saat ini semakin sempit, sehingga tantangan kita adalah meningkatkan IP. Misalnya, yang sebelumnya hanya panen dua kali menjadi tiga kali, atau dari satu kali menjadi dua kali dalam setahun. Inilah tantangan kita ke depan,āā harapannya.
Besar harapan rencana program tersebut bisa terealisasi dengan baik. Sehingga harapan HKTI bisa tercapaiāmenjadikan petani di Tuban semakin sejahtera, gemah ripah loh jinawi. (tok)