TUBAN – Putaran pertama pemberian vaksin polio yang dimulai 15 Januari lalu telah berakhir Selasa (23/01). Hasilnya, mencapai 95,6 persen atau 131.358 ribu anak dari sasaran 137.404 anak di Tuban.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Esti Surahmi menuturkan, capaian 95,6 persen tersebut sudah terbilang maksimal.
Bahkan melampaui dari target yang ditetapkan, yakni 95 persen.
Namun demikian, capaian maksimal itu tidak lantas kegiatan pemberian vaksin polio kepada anak berakhir.
Sebaliknya, terang Esti—sapaan akrab Esti Surahmi—Dinkes P2KB akan melakukan jemput bola ke rumah-rumah warga yang anaknya belum mendapat vaksin polio.
‘’Akan kami optimalkan lagi dengan melakukan sweeping ke rumah-rumah,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Esti, sweeping dilakukan ke rumah-rumah warga di setiap desa—yang pada saat pelaksanaan sub pekan imuninasi nasional polio (Sub Pin Polio) tidak hadir.
Kegiatan jemput bola ini dilakukan oleh petugas dari masing-masing puskesmas.
‘’Mereka yang tidak hadir saat Sub Pin Polio rata-rata karena berhalangan. Ada yang karena sakit, ada juga yang diajak orang tuanya bepergian, sehingga kami lakukan jemput bola,’’ terang dia.
Apoteker lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mengatakan, penyisiran pemberian vaksin polio kepada anak itu akan dilakukan selama satu pekan.
‘’Masih akan berlanjut hingga Sabtu (27/1) nanti,’’ tandasnya. (zia/tok)