26.7 C
Tuban
Saturday, 19 April 2025
spot_img
spot_img

Terowongan Tambang di Mali Ambruk, 70 Orang Tewas

KIGALI, RWANDA – Sebuah terowongan tambang yang berada di Mali barat daya ambruk, lebih dari 70 orang dalam insiden ini.

Menurut seorang pejabat setempat, kecelakaan itu terjadi Jumat pekan lalu di sebuah tempat penambangan emas di kota Kobadani, wilayah Kolikouro.

Insiden itu menewaskan lebih dari 70 penambang emas, kata Karim Berthe, pejabat Direktorat Pertambangan dan Geologi Nasional kepada wartawan di Bamako yang menjadi ibu kota Mali.

Berthe mengungkapkan penyelidikan sudah digelar guna  mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa sekitar 200 pencari emas sedang bekerja di lapangan ketika kecelakaan tersebut terjadi.

Tambang tersebut biasanya ditutup pada musim hujan oleh pemerintah karena bahaya yang diakibatkan hujan, kata otoritas setempat.

Baca Juga :  Heboh, Warga Berdatangan Melihat Sungai Bawah Tanah yang Baru Ditemukan di Tuban

Kementerian Pertambangan yang mengungkapkan sejumlah orang meninggal dunia, mengaku sangat menyesalkan kecelakaan ini.

Pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan juga rakyat Mali.

Mali adalah produsen emas terbesar ketiga di Afrika,yang menyumbangkan 25 persen untuk anggaran nasional negara itu.

Praktik penambangan tradisional yang mengabaikan langkah-langkah keselamatan adalah hal biasa terjadi di Malu, terutama di kalangan anak-anak muda di daerah terpencil. (*)

Sumber: Anadolu, ANTARA, Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

KIGALI, RWANDA – Sebuah terowongan tambang yang berada di Mali barat daya ambruk, lebih dari 70 orang dalam insiden ini.

Menurut seorang pejabat setempat, kecelakaan itu terjadi Jumat pekan lalu di sebuah tempat penambangan emas di kota Kobadani, wilayah Kolikouro.

Insiden itu menewaskan lebih dari 70 penambang emas, kata Karim Berthe, pejabat Direktorat Pertambangan dan Geologi Nasional kepada wartawan di Bamako yang menjadi ibu kota Mali.

Berthe mengungkapkan penyelidikan sudah digelar guna  mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa sekitar 200 pencari emas sedang bekerja di lapangan ketika kecelakaan tersebut terjadi.

- Advertisement -

Tambang tersebut biasanya ditutup pada musim hujan oleh pemerintah karena bahaya yang diakibatkan hujan, kata otoritas setempat.

Baca Juga :  Kampanye di Lembaga Pendidikan,Kacabdin: Hati-Hati dan Jaga Profesionalitas

Kementerian Pertambangan yang mengungkapkan sejumlah orang meninggal dunia, mengaku sangat menyesalkan kecelakaan ini.

Pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan juga rakyat Mali.

Mali adalah produsen emas terbesar ketiga di Afrika,yang menyumbangkan 25 persen untuk anggaran nasional negara itu.

Praktik penambangan tradisional yang mengabaikan langkah-langkah keselamatan adalah hal biasa terjadi di Malu, terutama di kalangan anak-anak muda di daerah terpencil. (*)

Sumber: Anadolu, ANTARA, Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img