TUBAN, Radar Tuban – Dini hari itu (24/2), Sri Yulianto tidur di kabin truknya nopol H 582 DF yang parkir di bahu jalan di Desa Temaji, Kecamatan Jenu.
Pria 48 tahun ini langsung terjaga begitu terdengar suara brak…!, yang disertai guncangan keras. Ketika bangun, bagian depan kabin ringsek dan hanya menyisakan bagian belakang tempatnya tidur.
‘’Saat brak… itu, saya kaget, bangun dan belum sadar lihat mobil saya kok sudah hancur. Saya kira masuk jurang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban di tempat kejadian perkara (TKP).
Hancurnya bagian depan truk bermuatan kertas tersebut akibat diseruduk mobil crane nopol B 9786 PO dari barat.
Ketika kecelakaan terjadi pukul 03.15, dia baru sekitar 15 menit memejamkan mata setelah memarkirkan truknya di selatan jalan Tuban -– Bulu.
Karena pintu kanan hancur, Yulianto mencoba turun dari pintu kiri.
Bersamaan itu dia baru menyadari kalau kaki kanannya berdarah dan terasa sakit akibat benturan tersebut.
‘’Tadi saya tidak bisa jalan. Ini baru bisa setelah saya pijitkan,’’ beber pria asal Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang itu.
Yulianto menuturkan, kertas dari Surabaya yang dimuat itu rencananya dikirim ke Semarang. Sesampai di Temaji, dia memutuskan berhenti sejenak di depan rumah makan Wono Joyo untuk tidur sejenak. Dia tidur di belakang kabin truk. Posisi kepalanya di kiri dengan kaki disandarkan di setir truk.
‘’Biasanya, saya tidur di jok. Kalau saja tadi saya tidur di situ alamat (tidak selamat, Red),’’ imbuhnya.
Sementara mobil crane yang menabrak hendak masuk ke garasinya di Jenu. Diduga, karena pengemudinya mengantuk, mobil derek tersebut lepas kendali. Dalam kecelakaan tersebut, sopir crane mengalami luka berat.
‘’Sopirnya tadi sempat kejepit sekitar satu jam. Setelah dievakuasi, dibawa ke rumah sakit,’’ imbuhya.
Untuk mengevakusi truk dan mobil crane, polisi yang datang sesaat setelah kejadian mendatangkan mobil crane unit laka untuk menarik keduanya.
Kanit Laka Satlantas Polres Tuban Ipda Eko Sulistyo mengatakan, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan ditarik ke Terminal Kargo Compreng.
”Kita menunggu pembicaraan kedua belah pihak perusahaan karena menyangkut ganti rugi,” ujarnya.(fud/ds)