‘’Saat ini untuk komunikasi lebih lanjut belum. Akan kami agendakan sesegera mungkin terkait hal tersebut. Kami berharap usulan jalur khusus sepeda ini terakomodir,’’ imbuh alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi itu.
Pejabat kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini menandaskan, bagaimana pun juga jalur khusus sepeda perlu ada di Jalan Suhat. Sebab, pada 2024 ketika JLS resmi beroperasi, jalan itu akan menjadi jalur vital.
Dilintasi banyak kendaraan besar dari arah Rembang—Babat serta Rembang—Paciran maupun sebaliknya sebagaimana terjadi pada rekalalin uji coba JLS pekan ini dan pekan kemarin.
Kepala Tata Usaha PPK Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Jawa Timur (Tuban—Sadang—Lohgung), BBPJN Wilayah 8 Surabaya Siska Yoviani membenarkan hal ini.
Pihaknya telah menerima usul pembuatan jalur khusus sepeda di Jalan Suhat dari Bidang LLAJ DLHP Tuban Rabu (22/2).
‘’Namun, apakah usul ini disetujui atau tidak, bukan otoritas kami. Melainkan langsung BBPJN Wilayah 8 Su rabaya,’’ terangnya.
Ditanya seperti apa potensi usul pembuatan jalur khusus sepeda itu disetujui, Siska mengaku kemungkinan tipis. Itu karena, desain pembangunan JLS 20 22—2024 termasuk perombakan Jalan Suhat sudah klir. Dan, jalur khusus sepeda itu tak ada dalam desain tersebut.
‘’Kalau pemkab betul-betul menghendaki perubahan desain karena suatu kegentingan, kiranya lebih baik langsung berkoordinasi dengan BBPJN Wilayah 8 Su rabaya saja. Kami mendampingi,’’ tuturnya. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.