Radartuban.jawapos.com – Beban petugas haji tahun ini bakal cukup berat. Sebab, hampir separo calon jemaah haji (CJH) memiliki riwayat kesehatan dengan risiko tinggi. Ditambah banyaknya jemaah kategori lansia tanpa pendamping dari anggota keluarga menyusul dihapusnya kebijakan penggabungan mahram.
Berdasar hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, dari 1.227 jemaah asal Tuban yang sudah menjalani pemeriksaan, sebanyak 54 persen dinyatakan istitha’ah atau layak secara mental dan fisik untuk berangkat haji.
Sedangkan 46 persen sisanya memiliki bermacam gangguan kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, hingga jantung.
‘’Itu sebabnya petugas kesehatan memiliki tanggung jawab cukup berat. Utamanya terhadap lansia di atas usia 60 tahun,’’ kata Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo kemarin (24/5).
Disampaikan Bambang, tahun ini jumlah petugas kesehatan yang disiapkan sebanyak lima orang. Tugasnya, memantau kondisi kesehatan jemaah dari mulai pemberangkatan, selama di Tanah Suci, hingga kepulangan.
‘’Mereka yang terpilih menjadi petugas haji adalah orang-orang terpilih sesuai kualifikasi yang dibutuhkan,’’ katanya.
Radartuban.jawapos.com – Beban petugas haji tahun ini bakal cukup berat. Sebab, hampir separo calon jemaah haji (CJH) memiliki riwayat kesehatan dengan risiko tinggi. Ditambah banyaknya jemaah kategori lansia tanpa pendamping dari anggota keluarga menyusul dihapusnya kebijakan penggabungan mahram.
Berdasar hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, dari 1.227 jemaah asal Tuban yang sudah menjalani pemeriksaan, sebanyak 54 persen dinyatakan istitha’ah atau layak secara mental dan fisik untuk berangkat haji.
Sedangkan 46 persen sisanya memiliki bermacam gangguan kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, hingga jantung.
‘’Itu sebabnya petugas kesehatan memiliki tanggung jawab cukup berat. Utamanya terhadap lansia di atas usia 60 tahun,’’ kata Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo kemarin (24/5).
Disampaikan Bambang, tahun ini jumlah petugas kesehatan yang disiapkan sebanyak lima orang. Tugasnya, memantau kondisi kesehatan jemaah dari mulai pemberangkatan, selama di Tanah Suci, hingga kepulangan.
- Advertisement -
‘’Mereka yang terpilih menjadi petugas haji adalah orang-orang terpilih sesuai kualifikasi yang dibutuhkan,’’ katanya.